Perawan Tua
ngan pakaian serba putih itu mendekatiku. Mata lentiknya m
lda akan segera sembuh
sih,
di kepalanya? apa masih terasa sakit
ah saya minum obat, sak
memperhatikan kepalaku yan
n pada saat kecelakaan itu terjadi. Bu Hilda jang
bisa buka pe
semoga lukanya sudah sembuh dalam waktu tiga hari," senyum dokter itu masih mengemba
, Dok?" Tanyaku tak sabar.
g cukup. Konsumsi makanan yang bergizi dan jangan lupa obat dan vitaminnya di minum, semog
ka tiba-tiba Risa datang membawa
Risa memberikan sebuah apel yang telah ia
na kabar
an sudah aku ganti pampersnya. Kapan M
k sudah bi
edikit merasa kerepotan mengurus Ema
mencebik. "Aku kerepotan ngurus Emak,
Kamu do'ain aja biar
*
ku tak tenang karena teringat Emak. Alhamdulillah, E
" Tanya Emak ketika meliha
Aku mencium
asih di balut perban. Keningnya berk
," Emak tak bisa menyembunyikan raut khawatirnya. "Oya, apa ka
r, ini cuma luka ringan
ulu," titah Emak. Aku mengangg
skan tidurku yang lelap, namun gawaiku itu terus memekik meminta aku segera mengangkatnya. Mau tak mau aku bangun sambil memegang kepalaku yang m
mesra menyapaku siang ini. Aku sediki
ai?) Tanpa menghiraukan panggilan ba
g lama khusus buat isteri pertamaku dan nomor baru khusus buat isteri baru pula) Pak Edi terdiam, namun aku yakin ia seda
emanggil aku dengan sebutan sayang, dan ia sekarang sudah bisa berbicara santa
ngannya, apalagi dalam kondisiku yang masih perlu ban
k) singkatku
a Pak Edi. Kepalaku terasa ngilu mendengarnya. Ada rasa sesal kenapa tadi aku mengangkat telpon darinya, tapi nas
agaimana kondisimu sekarang?) Pak E
sedikit luka di kepala dan
sisi kamu sekarang di
sudah di perbolehka
ya, nanti aku kesana untuk menjengukmu.
Aku belum siap ia manyambangiku di rumah. Kini hatiku ragu untuk menikah dengannya sesuai dengan k
cukup. Jadi saya rasa, Bapak tidak usah menjenguk saya hari ini, karena saya sedang butuh sendirian a
at sembuh ya, dan ingat, j
u tak bisa menyembunyikan rasa
tu dong,
ukanya dan segera menyimpan nomor telpon Pak Edi yang baru. Aku tersenyum geli ketika ide
ntu kamar. Aku turun dari ranjang dan segera membuka pintu kamar. Kulih
tahu goreng dan ikan bandeng kecil, kalau masak sayur Ema
Risa yang masak, Mak?" Aku terkejut dan s
ik saja. Aku masih teringat insiden nasi goreng itu, aku takut Emak kecipratan minya
annya kulihat jelas bungkusan plastik bekas makanan. Risa segera membuang plastik itu ke tempat sampah.
Kenapa kamu membiarkan Emak kita masak h
ba
sam