My Ex, My Husband
nik
lotot tajam pada lelaki yang sudah membesarkan
Aesya dan seorang duda ditinggal
embari mengadu sakit saat k
" Aesya
hal paling konyol yang bisa mempercepat kerutan karena memikirkan rumah tangga yang rumit. Ap
sya kalau papa meninggal nantinya?" Halim menghela napas membayangkan dirinya meninggalka
a untuk melanjutkan perjuangan menja
h. Dokter Amel bilang, penyakit Papa itu Asam Urat buk
alaupun hanya Asam Urat tet
senang, Pa." Helaan napas Aesya terdengar kasar. Dia tidak ingin te
intaan papa
hidup. Besok itu Aesya mau ke Bali bareng Nera.
air mata. "Aesy
nanti saja kalau udah ada yang cocok. Lagian, siapa yang mau menikah dengan Aesya si manja ini?" Aesya memasang senyum termanisnya kepada sang papa. "Atau gini, Papa saja y
nggeleng
ah, Pa. Lagian penyaki
t sama papa kalau pen
la napas. "G
di restoran biasa. Kalau Aesya menolak, p
, dia sudah merencanakan liburan ke Bali bareng Nera
ia bisa membatal
rik selimut hingga men
rencanakan kali ini benar-benar gagal. Terpaksa!
a ke dalam restoran yang
juga?" Nera menggerutu lantaran impiannya ke Bali bertemu s
e menderita, lo juga
amuk yang lewat." Nera mengedarkan pandang
dan juga kepala."
mungkin lo ketemu sama or
nget, Ra," p
ciri fisiknya gimana, bukan nanya
ersalah. "Ups. Sahabat
tu meja di mana seorang lelaki
u dan kemudian tersenyum. "Mateo Relova
menggelen
bangkit dari duduknya d
g buka
elihat lelaki yang diajak bicara ol
ak cocok
nerbangan gue dan kalau itu orang gak sesuai ekspek
ap lo. gue minta ganti ru
nta aja ser
asal nyebut." Nera menggelengkan kepalanya. Ae
ana kalau lo jadi nyokap tiri gue aja atau nyokap lo nikah
edeng!" ge
tapi tidak jadi saat se
dengan postur tubuh ti
engangguk dengan
elunjuknya ke dagu Nera
rceceran,"
dar dirinya dikerjai oleh Aesya, mata
"Lo, sih. Dia nyebut nama
a. Lo jahat banget sama teman lo yang
engulum
lian ada yang bernama A
sya menun
ata tidak jauh b
ya. Untuk apa bertanya k
di mana?" tanya
asal bisa dudu
cara lebih lanjut." Nera pamit untuk duduk di meja lain. Ia memili
yebalkan menurut Aesya lantaran lelaki bernama Mateo Relo
li Aesya mengeluarkan suara. Mateo terlalu semangat mengenalkan d
lelaki tertampan hingga masuk ke majalah
an Aesya sama sekali. Sayangnya, Aesya bukan terpikat mala
anak satu. Seandainya saja dia tahu jikalau bertemu dengan Mateo adalah hal yang membu
lo. duda, Aesy. Inget, duda!" Ainera terta
ekor matanya. "Gue juga gak nyangka banget. Udah
ran hingga sekarang mereka dalam perjalan pulang,
ama dudes. Astajim, gue gak bisa bayangkan jadi ibu tiri. Gue yakin gak bakalan
beruntung hari ini. Memang Mateo Relova itu tampan dan pengusaha ternama di usianya yang masih mu
ue ngambek!" Aesya sudah