icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Ex, My Husband

Bab 7 Wajah Lain di Balik Masker

Jumlah Kata:1090    |    Dirilis Pada: 20/11/2022

a ada kendala walau sedikit ada kecurigaan d

jalan ke arah meja di mana ada bebera

dehem ketika tiba

rnyata dia sedang mengetik pesan dan langsun

saya curiga

terlihat ada keresahan yang mend

" Mateo mengangkat tangannya

. "Gue flu. J

uk. "Lo benera

. Atas dasar apa lo mengat

but. Aesya memiliki warna ram1but blon

gue ganti wa

itkan matanya. "Kamu ga

icurigai itu

"Di mana Aesya?" tan

ue Ae

pada mereka. "Saya tahu kalau kamu bukan Aesya. Dari warna

?" Halim mendek

. "Kalian berniat me

lim memang tidak tahu pokok permasalah

dengan saya bukan Aesya." Mateo men

kati putrinya dan meneli

juga masker." Mateo member

, sedangkan Aesya ha

Halim terangkat d

melainkan Ainera. Perempuan yang mengenakan

gusap wajahnya kasar.

nya dan kemudian

apas. Pertunanga

sudah. Ainera tidak bersalah. Jangan menumpahkan kesalahan padanya." Halim hanya bisa menunduk. Putrinya sudah membua

jarinya. "Maaf. Gue gak bermaksud membohongi lo. Tapi Aesya but

h!" usir

tapi tetap saja kalian sudah bertunangan. Mama gak mau jika kamu ikut melakuk

cicit Aine

a, dia bukan siapa-siapa saya." Mate

pada Mateo. Sekilas ia mengingat apa yang dirin

! Gue gak bisa bertunangan d

bingung. "Te

sejenak. "Kita

Aesya." Ainera menolak. Dia tidak ya

ggal pake masker dan

ut kita beda warna. T

o nyari alasan. Lo s

menga

tu ayo bert

ur yang ia kenakan sebelum datang ke hotel. Lalu kemudian keluar dari r

ana lagi, dirinya tidak ingin terjebak dengan Mateo meskipun sudah berusaha me

lu su

goh saku celananya dan t

man semasa ku

coffee shop. Ponse

au gabung ama kita, kan?" Yang lain menimpali. "Tiap re

ukkan ekspresi apa

sampai gue close coffee shop lebih awal. Tapi ini

ang niat mau ikut, dia pasti nyusul. Kalau gak

yang lain. Untuk apa? Buang-buang wak

ana, Randa dikagetkan akan seorang perempuan yang tertidur di depan pintu coffee shop. Randa mendeka

nda terpaksa menggendong tubuh itu. Mencari taksi dan tidak ada pilihan lain selain membawa pulang ke rumahnya. Bagaimanapun benci

p matanya berkali-kali. Menyesuaikan s

puas ti

a ada Randa yang duduk bersama secangkir m

erada di depan coffee shop menemui Randa, akan tetapi sudah tutup b

apa lagi hari i

. Gue bakalan pergi dari sini. Sekali lagi maaf dan terima kasih." Aesya bangkit dari ranjang. Dia berjalan ke arah pintu dengan

apat jika menik

gat terbu

l meskipun Randa tidak meli

membalik badannya. "Rumah, harta bahkan

e akan menerima tawaran

g bukan mai

ada kem

tu? apakah dia san

ue. Kalau lo setuju, ayo menikah.

npa kemewahan adalah ha

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka