icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Tumbal Pengantin Iblis

Tumbal Pengantin Iblis

Penulis: KarRa
icon

Bab 1 1. Mati dengan Nyaman!

Jumlah Kata:1062    |    Dirilis Pada: 13/11/2022

enggema tertelan hujan lebat

ong menyambar ranting pohon penopang tubuhnya. Gadis itu tersentak,

dirinya, dadanya nyeri, melayang jatuh ke bawah dengan kecepatan yang sangat cepat. Ketika ia tel

t maut tampan dat

an yang mendekapnya. Tanpa ragu Kalina menyandarkan kepala pada dada bidang yang terasa sixpack saat tak sengaja tersentuh tangannya. Kali

i dengan bahagia be

saat. Tatapan mereka semakin dalam dan dekat dirasakan napas mereka yang saling men

arena malu. 'Andai kata ini sebuah mimpi maka aku akan bangun dengan

a asing, tidak dikenal, berlatarkan cah

emakin romantis. Sungguh mimpi indah. Kesadaran Kalina mulai m

i dalam dekapanm

rigala perlahan menjauh. Begitu pula dengan teriakan para burung hantu yang kembali tenang dan berbun

na akan mati

ar

saat se

ra bayangan yang berada di bawah sana, seperti terlihat sosok putih berkelebatan. Dia seperti tersenyum di antara pekatnya kabut tebal yang seolah menyelimuti. Sedikit cahaya masuk menerangi hutan rimbun tersebut. Auman binatang malam seolah ikut menyambut bahagia. Rengekan binatang malam lainnya jua seolah menatap penuh harap. Bayangan putih yang kasat mata oleh pandangan orang biasa. Kemudian terbang menari-nari mengitari sekitar sungai dan kemudian ke

jurang bukannya aku," lanjutnya. Dengan sempoyongan ia mencoba berdiri meski sempat terduduk kembali, lututnya lemas tak bertenaga. "Gak, Alinsia, kamu nggak boleh putus asa, kamu harus bangkit," ujar gadis berna

sahi pipi dengan tangan, tak peduli ia dengan wajahnya yang menjadi kotor. Terseok-seok gadis merana itu menapaki jalan yang terjal, tak peduli badan yang terluka ketika

di sana para anak laki-laki yang tengah berjaga. Ada yang terduduk sambil menahan kantuk. Ada yang mondar-mandir k

t dan ada yang terjungkal jatuh dari kursi. Ia berhasil membangunkan kantuk mereka. Sebagian terkejut melihat pen

Alinsia, tangisan

lah seorang yang langsun

e gank pun

abis dikejar penunggu hutan y

a kucing garong?" timp

il ketua OSIS, menghentikan pertanyaan aneh yang lain sebelum mereka beruc

ita semua gak paham," ucap Reza memegan

jurang," jawab Ali

eriak mer

anjang kali lebar Alinsi mencerita

S dengan wajah tampan paripurna, dia menggaruk kepala yang tidak gatal. "Rand

nih," cel

k pagi," des

perintahkan sekarang Za," keluh

Mending lengser aja dari jabatan wakil ketua

a?" Rando menatap dengan wajah

kin menangis keras sejadi-jadinya. "Kalian ini punya perasaa

kamu kelihatan nyeremin kita di sini," ujar Rando membuat Alin

darurat dulu seka

penting, para jantan-jantan pun akhirnya berkumpul. Di

mi Kalina,"

ambu

ely_

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka