Tumbal Pengantin Iblis
ar, ketiga orang itu mulai berjalan mendekat. 'Tetap tenang Kalina, jangan gegabah,' ucapnya dal
akin mendekat. "Tolong!" teriaknya, tidak ada jawaban. Hany
bakalan dengar," cibir orang ber
a agar menjauh dari mobil. Dengan susah payah dia menepi
dak berdiri, berharap ia da
anya dipermainkan ole
eorang berbadan kurus menarik lengan gadis lemah itu. Kali
rti sedang bermain tikus kucing. Dan Kalina pastilah kin
k menendang selangkang
ewek," pekik kasar se
jalan raya berlorong yang seperti tak berujung. Adegan kejar-kejaran pun kembali terjadi, namun seperti usaha sia-sia, salah seorang berhasil menangkap gadi
ndel juga!" desis si kumis merem
lagi kan sekarang
akan kasar kok. Kita bakalan main lembut," imbuh salah
salah seorang di antara mereka m
i semakin bernafsu," ucap si ku
, saya masih seorang m
ool dan keren, berjalan layaknya seorang model. Wajahnya nampak samar-samar karena membelakangi arah cahaya. Setelah dekat cahaya itu lenyap, entah ke mana perginya. Barulah se
" tanya si ku
, dia langsung melayangka
embalas pukulannya, mengayunkan tinjuan ke u
dengan sengit. Tendang-menendang, saling meninju dan pukulan-pukulan maut yang lain berhasil membuat ketiga bajingan tersebut babak belur. Dan akhirnya, pertarungan dimenangkan oleh sang pahlawan kesiangan tan
uda itu dengan senyuman manis, membua
baik saja,"
," jawabnya
tolongannya." Kalina mengulurkan tangan.
dan dari mana kal
ma saya?" tanya
ah bertemu sebelumnya?
n aku?" tanya pemuda itu se
Kalina yang
di mana, kapan dan bagaiman
nya aku yang terlalu berharap sama ka
u jongkok ya
apa?" Mulut Ka
itu masih muda tapi lin
nek-nenek." Kalina meng
, gerakan kamu itu lambat mirip kura-kura yang
n tidak sombong tadi,' keluh Kalina dalam hati tak menduga.
n turun," ucap pemuda itu yang tanpa malu langsung
sopan tau masuk mobil orang
suk juga. Hujan bentar lagi
kok banyak bintang-bintang." Kal
tau ya penglihatanku lebih baik dari
endiri kan juga manusia." Kalina mulai kesal. In
uk ke dalam mobil. 'Beneran hujan,' gumamnya masih tak percaya pada ucapan pemuda asing itu. Kalina merunduk mengambil jaket pink yang ada d
rnya? Di mana kamu tinggal, biar aku anta
mah dan tempat tingg
kik. "Maksudnya kamu
ian," jawabnya meno
ni? Jangan-jangan dia penipu lagi,' protesnya dalam hati. "Baiklah
njelma menjadi seekor burung elang y
gkol, tidak bisa mencerna ucapan setiap kata yang pemuda itu lo
wab pemuda itu
sebuah desa?" Kalina
begitu," ja
alu nih orang,' gumam Kalina. "Kapa
kejut mendengar jawaban pemuda itu. Sekeras apa pun gadis itu
mbung
ely_