My Fated Girl
ya menikah-Alarik, hampir setengah dari pekerjaan lelaki itu ia yang ambil alih. Bahkan ia yang awalnya hanya seorang asisten A
ja tubuhnya terasa lelah, ternyata sudah empat jam ia terlalu fokus pada
ini merupakan malam minggu, yang biasa digunakan para muda-mudi seperti dirinya menghabiskan waktu dengan bersenang-senang, namun sayangnya Aiden bukan
, sehingga ia tidak perlu mengecek kondisi kantor lagi karena dapat ia yakini bahwa dirinya lah orang terakhir yang akan pulang, atasanny
ai dan terbuka. Saat terbuka, Aiden rada terkejut yang berhasil ia sembunyikan melih
ak A
t, bahkan gadis dihadapannya itu juga sama seper
koper? Untuk apa gadis itu mem
sini?" tanya Aid
u, Rana. Gadis ceroboh yang langganan masuk ke ruangannya, juga sahabat istri Alarik.
barang yang t
enapa tidak masuk?" tanya Aiden, tid
h
ubah posisinya sama sekali. Rana mendongak pada Aiden yang
keluar?" tanya
id
ia tidak mungkin langsung menekan tombol menuju rooftop, alhasil ia menek
in ke lant
am
Y
astikan masih ada kar
disaat seperti ini, ia harus bertemu
ng
ana keluar dari lift diikuti oleh Aiden. R
n di divisi saya pak, bapak bisa pu
kini beralih memandang Rana. "Kalau begitu c
mp
ini diriny
ka kamu masih disini itu
ubikelnya tidak lupa dengan menggeret kopernya. Hal itu tidak l
ura mencari barang yang teringgal dengan membuka laci-laci meja di kubikelnya, sengaja juga memperlama supaya Aiden tidak sabar terus menin
belum k
a yang berjongkok menatap Aiden, kini melangkah
a yang lupa meletakk
nya bar
sendiri aja tidak tahu. Ituka
kir panjang. Padahal ponsel
a. Dan keraguan Aiden berhasil terjawab tak lama dar
idur.. wakt
tasnya, mengeluarkan ponselnya, dan mematikan alarmnya. Alarm yang biasa ia set setiap malam untuk mengingatkannya tidur jika i
pa?" tanya
" ringis Rana, setela
gi yang tertinggal. Lebih
dari Aiden akhirnya menurut. Keduanya memasuki lift menuju lantai bawah. Tid
. Sebenarnya kesempatan seperti ini bisa Rana manfaatkan untuk kabur
masih
iya
i. Uang satu-satunya sudah habis untuk membayar taxi. Mengatakan akan menginap dikantor dipastikan dilarang, apalagi besok a
A
dang Rana yang tenga
itu pak
i kaki, pak" ko
elah sepi dan hanya mendapati mobilnya saja yang terpak
pain ngik
ternyata dirinya sekarang sudah di parkiran mobil. Akibat melam
ak, saya kebablasan. S
ak membaw
a. Ia tidak ingin kembali berbohong dan be
ggang begitu saja tanpa menunggu jawaban menu
ia memilih masuk kedalam mobilnya dan bergegas meni
🍀
nya. Rana mencoba men-dial nomor sahabatnya. Tersambung, tetapi tidak diangkat. Sepertinya sahabatnya itu sudah tidur, mengingat waktu
utih mendekati dirinya dan membunyikan klakson yang m
a reflek dan menoleh, memastik
s bertemu dengan Aiden. Lelaki itu tidak keluar dari m
g dengan be
nyawa, ia memilih tidak menjawab, dan kembali melihat ponselnya, harap-harap Anna mengir
ertanya
pak ingin dengar?" tanya Rana kesal. Bisa-bisanya disaat seperti i
o n
p Aiden, apakah ia
g, ayo naik
i. Ia bisa berpikir nanti jika sudah di dalam mobi
dibagian tengah mobil, Aiden kembali meng
yang fokus menyetir, Rana yang fokus be
hmu d
ak pulang
a saya harus
ekenanya, membuat Aiden m
da jalanan, menoleh pada Ra
ermain-main, cepat k
iki tujuan selain kantornya, yang sekarang malah terpergok oleh Aiden. Kini, ia tid
ah saya dan malam ini saya tidak tahu harus bermalam dimana" akunya yang tidak sepenuhnya benar, karena ti
a mengina
karena semua fasilitas yang saya mili
a-pura mengatakan pada saya bahwa ada barang yang tertinggal?" Tebak Aiden penuh selidik, yang langsung diangguki oleh Rana tanpa pembelaan. R
kan harinya. Jadi, itulah mengapa Rana membuat alasan sedemikian rupa supaya dapat bermalam di kantor, hanya satu malam. Yang terpenting dirinya
us ia lakukan terhadap perempuan itu sekarang, membawanya ke hotel, tidak mungkin. Rana sendiri mengatakan ia tidak memiliki uang, Aiden j
gal di apartment
nawarkan Rana untuk tinggal di wilayah pribadinya yang tid
etengah sadar lan
rkan tempat untuk dirinya tinggal, sontak
ak ada yang grat
🍀
B