icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
My Fated Girl

My Fated Girl

icon

Bab 1 1│Part 1

Jumlah Kata:1251    |    Dirilis Pada: 12/11/2022

n, ini bukan jaman siti nur

nya yang berdiri. Ayahnya tiba-tiba mengatur perjodohan dengan anak rekan b

a kamu itu sekarang sudah 24 tahun

25 tahun? Aku tahu alasan ayah menikahkan aku u

n istrinya yang keras kepala. Dan tebakan putrinya jug

lelaki yang tidak aku kenal. Maka siap-siap ayah akan kehilang

u ya

ernyit, meragukan

g dipikirkan ayah selama ini

kemudian dalam satu ta

a? Ayah tidak jadi melanjutkan perjodohan konyol ini?" Tany

uk

lak perjodohan ini. Kamu bisa pergi d

dengan jawaban tidak terduga ayahnya. R

tanya Rana memb

yakin kamu tetap memilih melanjutkan perjodohan ini, karena aya

erima mendengar tuduhan ayah

sal menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua. Hal itu pun tidak luput dari p

koper berukuran cukup besar, yang dibawanya d

yang ay

an kamu se

Jangan coba-coba cari aku! Kecuali kalau

idup tanpa semua ini?"

is

knya perlahan. Baru beberapa langkah R

an

nya yang kini berdiri "Ken

uk

ayah berikan. Ayah sita seluruh fasilitas itu" papar Pramono menyodor

terlepas. Lemas. Apa?! Sel

ru Rana t

ni kamu yang be

tas selempangnya mengambil kunci dan dompetnya. Membukanya, mengambil kartu kehidupann

erujar "Kamu masih yakin dengan

. Rana

g pergi meninggalkan ruang tamu menuju keluar tanp

menatap kepergian sang putri, menggelengkan

jang, mengambil sebuah figura foto disana. Wajah istrinya ya

i kamu, sayang. Keras kepala.

🍀

unakan untuk bersenang-senang. Rana mendengus, seharusnya ia sedikit menyisihkan uang hasil kerjanya untuk ditabung, tidak untuk dipakai semuanya. Ah, sudahlah nasi telah menjadi bubur. Ta

an pada Anna, tetapi sahabatnya itu sudah menikah sekarang. Jadi tidak mungkin ia mengerecoki sahabatnya dimalam hari. Dan Wanda, perempuan itu sedang pulang kampung. Dua teman kuliah yang ia hubungi juga satu tidak mengangkatnya, satunya sedan

gambil mobil dan segala macam isi di dompetnya. Dan membiarkan dirinya lontang lantung tidak jelas seperti

enyum dengan ide brilian yang barusan masuk dalam otak cantiknya.

wayangnya, penunggu dompet ia relakan untuk naik taxi malam ini. Karena jika berjalan, jarak

kondisi kantor dalam kondisi sepi. Se

tidak ada orang. Namun salah, bersamaan Rana mengec

malam-malam begi

ugup, niat hati ingin diam-dia

ncari alasan yang masuk akal

tor dan itu barang penting. Besok kantor kan libur,

tersenyum kemudian pamit, namun langkahnya kemba

di pos, dan neng nya ambil saja

ah pak, justru barang saya yang tert

an begitu lancar dan berakhir diizinkan masuk ke dalam kantor.

it Rana yang d

i kantornya bukan seperti rooftop terbengkalai dan menyeramkan. Justru kebalikanya, yang terurus dengan sangat baik, dan biasa digunakan u

ada orang, tetapi kini terasa lama. Tidak ambil pusing, sembari menunggu ia mengawasi sit

eketika melihat siapa yang ada di depannya saat in

Rana pelan yang ma

ralih pada barang yang berada di samping Rana, kopernya. Genggaman di handle kopernya semakin mengencang, bahkan

ngapain

🍀

B

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka