icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Fated Girl

Bab 4 4│Part 4

Jumlah Kata:1189    |    Dirilis Pada: 12/11/2022

ngga menutupi seluruh tubuhnya, dingin. Ia tidak tahu mengapa cuaca menjadi dingin pagi ini. Ia

tup pintu apartmentnya, menenteng sebuah kresek. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi. Sudah menjadi keseharian Aiden memang di waktu li

a, menyapa Pak Maman- satpam di apartmen

e pak, kuc

t. Lelaki itu biasa mulai melakukan kegiatan lari paginya saat matahari belum menampakkan sinarnya, sehingga ia bisa menghirup udara sebelum tercampur dengan asap k

*

empati, seketika matanya terbelalak menyadari dimana ia sekarang. Ia ingat bahwa ini

iangan" pekiknya ya

staga! Hanya karena dirinya datang bulan dan tidak memiliki kewajiban, ia malah bangun

a kenakan dan langsung berlari keluar kamar menuju ke kamar

, A

a ke area dapur. Namun ia teringat bahwa sebelumnya sudah menulis catatan berisi rasa terimakasihnya kepada Aiden yang mengiz

nt selain dirinya. Sepi. Ada kemungkinan bahwa lelaki itu masih bergulung diatas kasurnya, mengingat ini merupakan hari libur

eng yang semalam dirinya sembunyikan dari Aiden. Ia m

tu meletakkan sepiring nasi goreng sisanya d

s atau benar-benar Aiden buang? Tetapi memangnya lelaki itu mengetahuinya menyembunyikan nasi gor

segera keluar dari apartment Aiden. Masih dengan perasa

iu

perut lemah! Masih jam segini s

iu

uasa hari ini" p

masalahkan nasi goreng yang ingin ia makan sih? Padahal dengan A

inggalkan pelatara

lah selesai gym. Memang hari ini ia lebih cepat setengah jam dari pad

ya ke gelas. Sembari meneguk air mineralnya, sesekali Aid

a beralih menuju kama

en berkutat di dapur, ia kembali melihat pintu kamar tamu yang masih tertutup. Setelah menyiapkan sarapan, Aiden melangkah menuju livin

rimakasih melalui secarik kertas ini. Terimakasih sudah mengizinkan saya untuk menginap semalam, karena keb

tan

an

evisi, matanya beralih pada piring di hadapannya, ia menghela nafas

🍀

atuh. Yang pasti ia terus berjalan, berencana ke mansion Anna. Rana bisa saja kembali menghubungi Anna, sayang kebodohannya yang sepertinya memang mendarah daging. M

tinya sudah sekitar tiga ratus meter dirinya berjalan, entah berapa

gil seseorang di

n di trotoar jalan raya dengan meng

iapa yang memanggilnya. Dan senyumnya merekah saat melihat

sar sepuluh tahun berjalan m

a saat membalas

enyamakan tingginya dengan Bagas. Gadis itu

nan kayak gini? Janga

an Rana benar. Rana menghela

apa,

ari demam, uang dari kakak sudah k

ik mendengar pengakuan Bag

kont

it" ucap Rana cepat, tetapi di t

Untuk masalah Putri, kakak enggak usah khawatir. Putri i

da urusan. Dan jangan bilang begitu Bagas

akak bawa koper

ini- ini rencananya kakak mau menginap di rumah temen kakak

sering bantu kita, kita eng

dulu meninggalkan Bagas yang keras kepala "Yas

panggi

tanpa menoleh d

ada beberapa langkah di depannya. "Tunggu aku kak, kita b

ya, biar Bag

🍀

B

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka