Ayo Cerai!
. Matanya menyorot sekeliling malas. Dia sudah berada di d
bisnisnya besok?" tan
arang sudah jam 3 malam. Musim dingin di Tokyo membuat perem
" tanya Yuta sambil menarik kupluk jaket Ara
flu lagi terus saya yang capek pelu
dipeluk? Kamu saja yang modus!" sanggah Ara
a kan suami kamu, masih mending nggak saya perkosa kamu waktu it
kuaduin ke Kak Axel!" ancam Ara
istri santai. Berniat menghilangk
aya. Kamu ini istri apa musuh saya sih? Sensi ama
samping Ara. Ara melirik pergerakan Yuta dalam diam.
g baik ke aku. Ngakunya suami tapi kerjaannya ngi
nan tinggal seatap meski di kamar yang berbeda, Yuta adalah makhl
. Seolah jika perempuan itu istirahat sebentar
au kayak gimana jadinya biar saya kelihatan cukup di mata kamu? Kurangnya saya dimana coba?" tanya Y
ngkin," jawab Ara asal beriku
mang tidak mau melepaska
, Pak? Aku tidur di mana
snua tidak diucapkan Ara seperti perjanjian mereka sebelumnya. Berjalan mendek
seolah memberi perin
adari ucapannya. "E-eh ... nggak! Salah denger kali, m
pun, Ara tidak akan pernah bisa memanggilnya seakrab saat dia bersama Lintang. Un
pamit Yuta berikutny
nar lupa kalau Yuta sangat benci dipanggil 'Pak'lagi olehnya. Entah karena apa Ara tidak tahu. Yang jelas b
ng sekarang entah akan pergi ke mana, Ara memilih tidur di sofa. Biarkan saja Yuta tidur di ran
gapain takut banget dia marah?" gumam Ara
hi kepala. Di sini sedang musim dingin. Seharusnya Yuta tidak keluar tengah malam b
a sendiri. Mencoba mengacuhkan topik pasal Yuta yang teru
ng dekat atau jauh, pria itu memang sel
*
t sama suami sendiri kayak orang lihat narapidana bebas dar
r biasa keras yang mampu memekakkan telinga. Tidak dipedulikannya para perempua
i datang tadi, pria sipit itu sudah
dia terus nolak saya? Dia katarak atau bagaimana? Kenapa malah suka sama si
Yuta memilih segera kembali ke hotel. Istrinya
an jadi bodoh dengan menolak saya," uc
berapa meter. Jadi Yuta ke sana dengan berjalan kaki. Mak
an baik sampai akhirnya tidak sengaja menabrak seorang perempuan. Bukannya perem
" tanya perempuan itu membuat
ah kamu bai
lnya. Mendongak cepat, pria sipit itu tersenyum sin
a-s
bu
*
abaran di pintu hotel. Lalu, begitu menemukan keberadaan Yuta
apa indra penciumannya, Ara menyorot Y
anya Ara dengan
erkembang lebar dengan tanga
inta, Non