Ayo Cerai!
ericuhan di lantai bawah, bukannya mengecek atau merasa terga
ena tidak terima diperintah-perintah dengan seenak jidat oleh Yuta padahal su
ngkuk kentang goreng pacar Yuta dan pria itu. Membuat pacar Yuta begitu
kuk kentang goreng!" jerit pacar Yuta
at?!" tanya Yuta te
berjalan lancar. Coba saja kalau pria sipit itu tidak cari gara
MU!" teriak Yuta memanggil namanya. Kedengarannya pria itu
ne di ponselnya. Bodoamat dengan Yuta dan pacarnya yang masih menjerit heboh di lantai bawah
! SAYA BALAS
sang earphone guna menyumpal telinga. Soalnya kalau men
MATA MINIM!" teriak Ara bali
r-benar Ist
*
ya Ara bisa melihat pantulan bulan di atas air kolam. Tapi, karena cuaca yang mendung, Ara ti
. Mau nyuruh pembantu, kasihan karena udah malam. Mau nyuruh
urannya, masak aku terus sih?" omelnya lagi sambil
embuat Ara menegakkan tubuh. Cukup lama perempuan itu berdiam diri di bawah guyuran
k Ara sempat-sempatnya menyuruh Yuta padahal dia
KMU SAYA LELEPIN KE KOLAM TAU RASA LO
al. Begitu menemukan perempuan itu tengah sibuk
ngkat jemurannya juga? Mengingat kekesalannya karena ulah jahi
ri menunduk di belakang sang istri. Begitu Ara hendak menoleh ke arah Yuta karena merasakan hawa kebe
perempuan itu oleng dan jatuh ke dalam kolam. Yuta tertawa ngakak.
ru menoleh panik begitu melihat sang istri berusaha keras menggapai permukaan air kola
, berganti dengan hujan. Yuta yang menyadari Ara sepertinya mulai
kehilangan kesadarannya. Begitu tubuh Ara berhasil diraihnya, pria
adar, 'kan?" Yuta menep
kali. Yuta menggigit jarinya kalut. Bingung harus
ra tidak bisa berenang. Pantas saja di pertemuan pertama mereka perempuan it
gan bikin saya panik!" gumam Y
jika Ara mati kare
uta tidak mengerti sambil memand
ke mulut perempuan itu segera keluar. Beberapa kali Yuta terus melakukannya
r linglung. Bibir pucatnya bergetar kedingi
isa menyembunyikan perasaan senangn
kalau kamu nggak bisa berenang," sesal Yuta sam
Ara sambil memel
nggendongnya menuju kamar perempuan itu. Tanpa sadar
kepala, sakit di tenggorokan juga dingin di sekujur tubuhnya membuat peremp
terbiasa berdebat dan saling mengacuhkan dengan Yuta, jadi rasanya an
erba tak jelasnya, perempuan itu memilih semakin men
berenang begini. Kalau untuk mengerjai Yuta, dia tidak bisa berhenti. Ia memang telah memaafk
t dan dinginnya Ara saat ini. Seenaknya saja mengaget