Unspoken Pain (Luka yang Tak Terucap)
ayu melihat wanita yang dicintainya baru saja kelu
e yang baru saja keluar dari kamar mandi masih dengan wajah kesalnya, dirinya harus te
ku!!" Vale berteriak keras, memukul perut Jerem
rujar lembut, masih memeluk Vale dari belakang dan
embencimu!!" Vale masih berusa
awa senang, sedang Vale semakin berteriak kesal, berhasil lepas dari kungkungan J
emua ini!!" Vale kembali berteriak denga
u kepuasan yang tidak akan kau dapatkan dari Earl. Bukankah Earl selalu menolakmu, heum? Tidak lebih dari ciuman, aku benar? Tidak perlu tau dari mana aku mengetahuinya. Coba kau tanyakan kembali pada hatimu, apakah Earl benar-benar
e berteriak dengan emosi yang berapi-api, membuat Jeremy ter
membeku, Jeremy tidak lagi memaksakan pelukannya, pria itu memeluknya begitu lembut, membuatnya merasa terlindungi, juga ciumannya yang penuh kas
n dengan senang hati melihatnya, walau aku harus tersiksa menahan sesuatu." Jeremy melepaskan pelukannya dan telah kemba
enggeleng dan lagi-lagi mengulum senyumnya, pria itu lalu memilih
enyum senang saat melihat banyaknya pes
au menyesal." Jeremy menggumam, lalu kemba
g, sebelum mommy dan daddy curiga, dan mungkin kita tid
ndapat balasan pesan dari partner barunya yang mungkin se
a Earl sebagai misi pertamamu, karena aku berhasil d
mengalami rasa sakit yang ia rasakan akan penolakan berkali-ka
*
saat kembali padanya membuat A
kini merasa menjadi wanita jahat yang berpura-pura tidak tau apap
mutuskan unt
pada Alle dan pelan-pelan menyunggingkan senyumnya. Kenapa Alle selalu begitu sempurna memainkan perannya sebagai istri yang cemburu buta. Wajahnya yang
menjadi suami yang romantis dan menikmati honeymoon ini. Kau tau kan, aku sangat benci ingkar janji dan aku juga sangat benci orang yang mengingkari janjinya." Earl ters
adalah konsekuensiku. Aku bersiap menerima semua kebencianmu dan jika harus menghilang dari hidupmu. Tapi, sebelum itu, ijinkan aku untuk menyiapkan diriku menerima
s? Apa aku menyakitimu?" Tan
jak kau mengikatnya dalam pernikahan pals
kita di sini, yang mungkin aku tidak akan bisa ke sini lagi dan memiliki momen yang
dy pasti akan dengan senang hati mengijinkanmu." Earl mengacak gemas rambut Alle, lalu menggenggam tanga
*
erpa wajahnya. Alle memejamkan matanya, berpegangan erat pada ra
mikirkan banyak hal yang terjadi dalam dirinya, dan berterima kasih pada di
setiap hal yang terjadi antara dirinya dan Alle, sahabat yang telah menemani l
ni dia terluka, bagaimana kau disebut seorang sahabat jika kau
mi yang pengertian dan super perhatian untukn
idak lupa kan maksud dari pernikahan ini adala
li berkonfrontasi, pria itu mendecak kesal, dan dengan langka
ya Earl yang kini mencoba menjalani
menikmati semua ini sekarang. Persetan dengan semua luka yang sedang ia tanam sendiri sekarang ini, meminta Earl bersandiwara
ngkan tangannya pada leher Earl dan tersenyum manis, membuat Earl terpakut untuk sejenak, wajah Alle begitu de
an alat bantu dengar yang ada di telinga wanita itu, ya
enyentuh telinga Alle, membuat Alle ikut terseny
banyak momen saat bersamamu," ung
asa rendah diri apalagi karena kau mengkhawatirkan namaku, aku akan lebih sedih jika kau mengkhawatirkan aku tapi tidak memikir
" Alle tersenyum, lalu mendoro
antusias, Earl yang melihatnya langsung mengacak gemas
itu mengabadikan semua momen itu, wajha antusias Alle, senyum yang tidak pernah lepas
telah selesai dengan pakaiannya, Earl menarik wanita itu men