Unspoken Pain (Luka yang Tak Terucap)
ia-nyiakan momen itu, dia mengambil kamera miliknya dan memotret Alle yang terlihat begitu baha
mengalihkan tatapannya, menata
ore kita snorkling? Bagaimana?" Tanya Alle membuat Earl ha
memancing hiu di laut?" Earl mendekatkan wajahnya, membuat raut wajah Alle
ntai ini dengan jet sky." Alle reflek menggenggam erat tangan Earl, meminta p
enggam tangan Alle, membuat wanita itu bers
suapan terakhirnya Earl yang melihatnya hanya bisa m
Ungkap Alle berbohong, mengetahui ji
n yang dikirimkan Vale, aku yang mengiriminya pesan, dan
n bersalah karena dia harus membohongi Earl, namun ini untuk kebaikan keduanya. Biarkan jika Earl mengetahuin
ngkuhanmu walau pada kenyataannya memang seperti itu." Alle terlihat merajuk, membuat Earl tersenyum
i wanita polos yang tidak mengetahui apapun dan berusaha memonopoli seorang
akatan di antara kalian. Sebisa mungkin jauhkan Earl dari Vale dan cobalah rebut hatinya, jika pada akhirnya kau tetap gagal, da
lle tersadar dari konfrontasi hatinya. Wanita itu hanya tersenyum tipis, melepaskan
Alle tersenyum tipis, membu
tu bersamamu seharian ini." Ungkap Earl meyakinkan, membuat Alle
lap, namun saat dirinya berkata ingin kembali untuk melihat keadaan Alle sebentar -yang memang letaknya berseberangan dengan cottage tempat di mana Vale menginap-, dia justru melupakan tujuannya saa
nya, Earl hanya bisa mengernyit bingung juga tidak percaya pada pesan yan
mu?! Sejauh apa Alle menggodamu hingga ka
membe
kti!! Kau memang sengaja menikahi Alle karena ingin mengika
ku?! Iya kan?! Bahkan bertahun-tahun kita menjadi sepasang kekasih, kau
bencimu.
ika kau lagi dan lagi mengabaikank
matanya, untuk yang kesekian kalinya Vale marah kar
lle tersenyum sendu, tau apa yang pria itu takutkan d
nkan senyumnya, membuat Earl kembali dilanda rasa bersalah, namun sekali lagi,
dan meninggalkan Alla yang tertawa miris di tempatnya,
a itu, sekali pun kini dirinyalah yang ada di depan pria itu. Kenyataan itu menamparnya begitu menyakitkan,
k ada suara wanita itu, cottage itu terasa sunyi, Earl memasuki ruang demi ruang namun hanya kehampaan yang menyambutnya,
enghuni co
da siapa pun." Ungkap pria itu membuat Earl menghembuskan napasnya panjang. Se
g, sebelum mommy dan daddy curiga, dan mungkin kita tid
i bisnis ayahnya, tapi untuk urusan Vale, Earl akan angkat tangan dan memilih mundur, jika mereka sampai mengetahui hu