Purba Mahkota
… In
, y
pi, terkadang, … sekalinya kamu berbicara, ka
angannya yang didominasi oleh sorot mata
a maksu
diri untuk sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara tawa yang sekiranya dapat m
kemudian bisa mengambil rambutmu dan menjadikannya m
…
tunangan, Indra Jaya yang membayangkan di dalam angan-angan tentang penampilanny
ra cepat, untuk menghilangkan pikiranny
mu menjadi orang botak hanya karena mengingi
ang yang ia dandani sambil bersebelahan dengannya ini, yang di mana tingginya sendir
ngan baik dan selalu be
g juga menggerakkan tangannya un
di cermin, karena si empu pemilik mata merah itu sendiri malah l
k langsung, … aku akan menj
menggulirkan netra yang menyala oleh kilauan kebahagiaannya itu tuk terfokus ke pantulan Purbararang, ya
diam-diam, Indra Jaya
n memberikan seluruh tubuh, ha
dengan wajah menengadah, Indra Jaya … menarik sudut bibirnya dala
kamu pemilikku, …
•
dari hari ke hari semaki
kan setiap detik di sepanjang hari-harinya tuk bersama-sama Purbararang, … ikut merasa bahagia tatkala melihat tunangannya
eteh! Wepa
eskipun ucapannya ada yang masih tidak dapat dimengerti, … mengeluarkan tawa
ekor mata, menuju ke arah diamnya sang tunangan yang berdiri di pojok rua
aknya, menepuk-nepuk tempat kosong di dekatnya
udah sepakat untuk berbicara dengan bahasa non-formal s
ap langkah yang ia ambil, … Indra Jaya langsung mengucapkan kata syukur di dala
rbasari masih merasa
losnya yang memandangi si Duke kecil itu seolah-olah mencari letak kesalahan, … Purbararang semakin sengaja ingin
ngannya. Kamu juga har
, ta
nya kamu akan m
US
an mendapatkan cuping telinga yang memerah begitu merasa malu itu pun, … lekas memandang
adikku bakal men
angsung, Indra Jaya dapat melihat kalau tangannya yang saat ini mulai berani terulur tua, dan Indra Jaya merasa bahwa ekspresi kaku miliknya
enolaknya dan menangis
nar akan membuat tunangannya yang sanga
aha
h
p tanpa meninggalkan jejak, … begitu mata merah Indra Jaya menangkap reaksi Purbasar
Tawanya luc
ng Indra Jay
merasa tidak kuat untuk terus-menerus menampung semua gelora
asanya akan langsung menangis walau belum di
dalam mengambil langkah dekat untuk me
… akhem! … Me
bagus. Bagaimana jika ki
ari di tangan kanan, Purbararang mengulurkan t
itkan dirinya dan datang menghampiri Purbasari dari samping, lekas menuntun
angan yang saling menggenggam, menuju ke tama
buk mengoceh dan melarikan pandangan mereka … tuk tertuju
uk mengkhayal tanpa lupa menambahkan rona merah pada
naknya, ia
dengan cepat supaya tahun
menjadi orang yang sudah tumbuh
tumbuh tampan, … untuk kemudian bisa segera meminang P
rpikir, akan lebih membahagiakan jika ia da
mata merah, bersama anak perempuan be
ra Jaya menginginkan mengajak mereka untuk berjalan-jal
r mentari yang menerpa kulit dengan halusnya akan aura kehangatan, … tuk kemudian ber
istirahat di ba
aya nanti-nantikan itu, …