Psychopath Love
pa mengalihkan pandanganny dari dep
e arah Kakaknya yang seda
nya nggak punya pacar, aku jadi pacar Kakak
h tanpa melih
elihat wajah Seniornya
tetap dalam posisi tubuh nya condong ke
ikatnya itu terdiam memandang lurus ke dep
hanya diam memilih tidak ikut campur dan kembali asik memandangi awa
an berkata tenang dengan mata hitam nya yang menatap lurus jalanan yang si
pacar Kakak !" Anya menjawab cepat dengan wajah seri
dis berambut pendek yang terus saja menempel-
Anya menoleh ke arah gadis berkuncir yang sedang asik memperhatikan
leh pada teman baru nya dan Kakaknya yang
-jangan nggak mendengarkan pembicaraan kami..??"
dak begitu menyimak obrolan
imbangkannya." Johan tersenyum tanpa
ak paham dengan apa yang Kakaknya bicarkan. "Lira, kau setuju kan...??" Anya
...?" Lira masi
Kakakmu !" Uca
irik ke arah Kakaknya yang
n kau juga baru bertemu Kakak ku...?? Kenapa langsung ingin menjadi pacar
ngkupannya pada telapak tangan Lira yang mulai ber
h Kakaknya, berharap Johan akan membantu nya. Tapi nyatany
iya !" Anya su
Ia agak menyesal mengiyakan ajakan Anya jalan-jalan ke Mall. "Mestinya aku nggak lang
salah satu Mall besar di Kota Jakarta dan berjalan lurus ke aasuk ke dalam Mall yang besar dan mewah dengan berbagai merk
itu terus bergelayut pada lengan Kakaknya dan b
sal, karena Kakaknya sama sskali tidak menolak dengan sikap Anya
?" Johan sudah menoleh ke arah nya dengan
n cepat ke arah Kakaknya dan
angannya pada dahi adik perempuannya itu, yang
g dengan sikap Kakaknya yang selalu perhatian pada n
ohan pura-pura bertanya, padahal ia tahu
buka mulutnya, saat Any
!" Ucapnya membuat mulu
perhatiannya dari Lira ke Anya, kemudian tersenyum pada gadis berambut
jah luar biasa tampan yang biasanya hanya bisa ia lihat dar
siapa Kak Andreas pada gadis itu, aku bisa jadi Pacar President BEM Kampus...!" Anya berkata dalam hati, ia berusha menutupi kegiran
lan berdua dengan President BEM kampusnya yang terken
" Sekali lagi Anya melirik ke arah Lira yang kal
akan apa Lir
memamdangi Kakaknya yang bertinggi 178cm
ndangi Adiknya yang hari ini pun
rkan interaksi manis antara Kakak dan Adik yang m
an satunya Johan mengacak pelan rambut Lira yang m
" Lira merapikan rambutnya sa
t wajah sebal Adiknya yang
memandanginya ketika ia sedang tert
pada lengan Johan. "Ganteng sekaliii...!" Ia menjerit dalam