icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Darah Sang Mafia

Bab 5 Geram

Jumlah Kata:1172    |    Dirilis Pada: 02/10/2022

pingnya. Ia melanjutkan membaca novel. Suara pintu terbuka terdengar. Dara diam, ia menutup bukunya dan duduk dengan kedua tangan terlipat di atas novel yang tergeletak di at

Dara yang duduk seolah menatap ke arahnya d

yang bersama Dastan langsung merapikan pakaian yang sudah terlep

gera menghampiri dan menggebrak meja makan dengan keras. Dara diam, ia

a sebelum aku ketuk!" lanjut Dastan lagi. Wanita itu segera berlari ke kamar Dastan, masuk dan menutup

rbentur meja makan. Dara diseret den

ai dengan kasar. Ia hanya meringis. Dastan menarik rambut belakang Dara, lalu menatap sambil terus memaki. Dua tamparan men

engkram rahang Dara dengan tangan besarnya.

i lagi, menampar wajah Dara. "Den Dastan, udah! Jangan kasar ke Dara!" teriak

di rumah ini seenaknya! Minggir kalian. Minggir!" perintah Dast

an menatap Tina dan mang Dadang dengan tatapan marah. Dara berjalan hi

a yang tak tega melihat Dara terus terjatuh menyent

segera masuk ke dalam sana, terdengar suara lemari tertabrak sesuatu, lalu Dastan keluar dan menutup pin

an Dara, "

tu hal yang baik dan rasa iba juga hilang dari dalam dirinya," ucap mang Dadang samb

tan Dastan. Dara hanya sesekali tersenyum lalu kembali menatap lurus ke depan, bulir air mata perlahan jatuh membasahi pipi. “Bunda… Da

*

terdengar membuat Tina yang sedang ber

t, apa tubuh Dara luka atau biru-b

a dua atau empat hari paling lama hilangnya," ucap Dar

melihat luka sobek sed

bil berjalan mengambil

ali semalam," tanya Tina penuh kelem

bisa kasih tau dimana ruang cuci bajunya, saya cuci sendiri karena Dastan mela

nya hanya ini?" tanya Tina yang melihat semb

bisa, nanti saya peras sampai kering d

akan?" tanya Tina sambil mengambil alih baju kotor dari tangan Dara. Ia sudah memerhatikan sejak Dara tiba

a dikunci ya, dan ... terima kasih, Bibi baik.” Dara te

ar kamar dan kembali menguncinya. Dara berjalan ke dalam kamar mandi perlahan karena pinggangnya nyeri dan beberap

unyi saat mengintai target. Ia tengkurap, membidik sasaran dengan senjata jarak jauh yang sudah disiapkan. "I

a dari earphone yang terpasan

mpuhkan kaki kiri dan kanan, setelah mereka tumbang, segera

lang saat membidik mangsa, dan tak segan mencabut nyawa juga. Julukan di dunia hitam begitu menyeramkan. The Black Wings, atau si sayap hitam. Tak takut kepada siapa pun, juga t

egera beraksi begitu pun Dastan yang menargetk

embari kembali membakar sebatang rokok. Pintu bagasi mobil terbuka, ia meletakkan senjata, berganti ke kedua glock yang ia selipkan di pinggangnya. Ia akan kembali beraksi karena klien besarnya menunggu di markas. Terlalu gelap dunia Da

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka