icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

True Love

Bab 10 10. Konsekuensi

Jumlah Kata:1049    |    Dirilis Pada: 23/09/2022

dika. "Tidak takut di

ung jawab pada keputusan yang diambil. Meskipun saat itu,

Gue salut!" Tasdika yang biasanya kony

utusanku menikahi Aini tanpa sepengetahuan orang t

lajar jadi p

*

adi. Berpikir tentang keputusan yang telah ku ambil. Ya, semuanya tak bisa lagi di elakkan, suatu

Pelan kubuka pintu kamar, ingin melihat Aini. Ternyata dia sedang tidur pulas. H

. Ada rasa sayang juga kasihan, iba dan beraneka ragam rasa lainny

yangi wajah cantik itu. Pipinya terlihat tirus, tidak padat seperti dulu. Mata dengan bu

alus itu dengan

aya yang menerangi gelapnya hidupku. Hin

n mencintainya sepenuh hati, yang tanpa syarat. Karena cinta itu tak

begitu cantik. Sekarang dia istriku sah. Tak kupungkiri ada rasa merambat in

ingin memaksakan kehendak. Aku mau dia sembuh seutuhnya, hingga saat itu tiba,

pakan, pikiran aneh itu, Aditya! g

ping tempat tidur. Baju ganti, baju dalam, jilb

ini karena takut terjadi sesuatu. Misalnya aku tak bisa menahan hasratku sebagai

*

pun d

ofa. Perutku terasa lapar, karena dari sore belum makan. Baga

kamar. Baru saja hendak menekan kenop pintu,

dulu, M

sudah pulang dari m

sudah p

Bik Nur punya kunci pintu samping

ak berani bangunkan. Tapi Bibik tadi lihat

h melihat Aini. Rupanya

Bik. Istr

Nur bertaut, dia

ikah darurat, karena ayah Aini meninggal dan beliau menitipkan Aini pada s

long Bibik maklumi k

h Bik Nur sem

kehilangan bayinya dulu dalam kece

u itu. Bik Nur adalah pengasuhku sejak kecil di rumah ora

" seru Bik Nur sambil

sama Ayah dan Mama, ya. Nanti saya

rnya mengerti. "Saya tak

Aku tersenyum lega. "Sek

akang. Dekat

. Makas

angguk seray

arah teras belakang. Di sana

tanya menatap ke arah air kolam yang jernih. Bajunya sudah b

mbil mendekat dan dudu

atapku. Wajahnya sek

ya, semalam?" ta

ngguk sambil meng

arapan dulu, ya." ajakku

iri dan mengikuti lang

annya menyuap makanan serampangan dan cep

endadak kenyang, mel

lan-pelan." Aku me

arahku dengan mul

makannya, biar

r dan tertib. "Nikmati dulu makannya denga

dengan hati-hati dan tidak serampangan. Akhirnya aku

cara makan Aini dalam keadaan

i mengikuti gaya pasien yang terganggu jiwanya. Mereka pasti bertingkah seenaknya, karena ot

*

ke kantor. Gawat kalau mama kembali sidak melalu

ang masuk di meja Bapak," l

l berkas lamaran di meja.. Mataku membulat sempurna,

id

k kantorku. "Apa Sidik merencanakan sesuatu? Seperti y

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka