True Love
lah bengong!" tegur
, Ma.." Akhirnya aku
kamu tidak pulang semalam," ucap mam
po!. Aku menghela napas dalam. M
enjawab, ponsel mama berbunyi. Mam
. Iya..iya...," ucap mama di telepon. Aku hapal s
nyaku berusaha menga
ok Mama berangkat liburan ke Eropa bareng teman arisan dan pelanggan berlia
lu sibuk dengan urusannya masing-masing. Ayah sibuk bisnis,
anya, apa Adit sudah mau menikah? Kasihan Clara. K
s mengejarku, dari zaman kuliah hingga sekarang. Apa nggak pegal hatinya?
Kenapa sih dia nungguin terus? Lelak
us Mama. "Kapan kamu mau menikah, Adit?
lelaki, Ma. Lee Min Ho yang gantengnya satu strip dengan
bintang telenovela,
telenovela, Ma. Itu
? Sarang beo bukan?
satu sisi mama bawel, di sis
gantuk. Mama kok tumben
n. Besok Mama pergi berlibur
pulang dengan selamat." Aku berusaha tak mencegahnya. Ma
siapa nama teman wan
kepala lagi. Kok, mama inget dan
a jujur. Rasanya jantungku berdetak
ini...yang bikin kamu membeku s
erasaan hati tak karuan. Aku mengangguk
? Dia sudah nikah sama orang lain, dan kamu mas
dah cer
s, kamu masih peduli sama
an Aini pada Adit. Dia sekarang yati
n atau cinta? Pokoknya Mama tak mau
ama terlihat tak.sudi aku
*
malaman tidak tidur. Setelah mama pulang dan beres menunaikan salat Zuhur, d
ini tertawa sambil be
tungg
k tanganku untuk berlari bareng. Tiba-tiba Aini menghilang. Aku bingung send
ni
gas bangun dan langsung duduk. Mengucek mata, ternyata aku tadi bermimpi
it. Bisa ke sini sekaran
lam. Iya, Us
nya telah meninggal. Tolong ke sini ya, Nak. Saya kewalahan mendiamkannya. Assal
tinya ada sesuatu yang terjad
*
sampai di tempat Ustaz Yahya. Bergeg
gisan Aini yang menyayat hati. Dia sedang
hya yang berdiri memperhatikan Aini. "Saya bingung harus b
mendekat ke arah Aini y
an sedih terus. Kamu tidak sendirian. Aku a
natapku pilu. Hati ini tersayat perih melihat kese
sku kaget melih
apas panjang. "Aini percaya pad
i, Ustaz?" Ak
Aini, Nak? Kamu rid
ah itu petunjuk? Aini masih memel
sejenak dan berda
?" Akhirnya meluncur saja ucapan itu.
natapku sendu. Hatiku sudah
asa bersalah. Namun, segera aku tepis. M
*
i wali, sesepuh Ustaz sebagai penghulu, dua orang sak
seorang suami.Aini nampak normal ketika dekat denganku, ha
," pesan Ustaz Yahya ketika ak
a Allah. Saya jag
*
ku pedih melihat penampilannya sek
, langsung men
bab yang banyak untuk Aini. Uangnya
sa beli tokonya sekali
ng tak masalah bagiku. Aku
Nyonya Aditya sekarang. Aku tak rela ia dipandang renda
*