True Love
rmangu di kursi tamu. Aku merasakan Aini
mpiri dan berjong
! Aku akan selalu bersamamu, karena kamu sekarang istriku," ungkapku le
a yang tak lagi kosong. Ada binar ha
? Tolong bicaralah. Aku i
ukir satu senyum. "Terima ka
dan melihat senyumnya. Ah, rasanya sudah ber
ad dalam hati akan membuatnya normal kembali seperti dulu. Untuk itu kondisi rumahku harus tenang. Tidak boleh terden
Aku lantas berdiri dan meraih tangan Aini, dan menuntunnya ke pint
Aku tak mungkin membiarkannya terus duduk di kursi tamu
Aini datang, tak ada yang tahu. Apalagi dengan penampilannya yang sangat sederh
arang-barangmu diantar ke
ntu kamar. Lalu menoleh ke arahku dengan
ggu dan akan menunggu di luar. Ber
ggu di luar. Meskipun statusnya sudah halal, tetapi aku tak ingin me
s punya kesabaran ekstra untuk Ain
Aku teringat Tasdika yang disuruh belanja keperluan
Apa saja, termasuk kosmetik. Gue transfer lagi kalau duit
saja jadi bini kedua lu, siapa tahu kecipratan duit mulu dari Aditya
gue kasih bonus, kala
kegirangan. "Gue gak bisa bayangin lu ngasih duit berapa nan
it unlimited. Berikut ATM juga.
anyak duitnya." Tasdika malah
h ada di rumah!" bentakku karena si T
sa jadi dua jam, Adit!" Terdengar gerutuan Tas
pokoknya buru
h kenapa, melihat barang bawaan Aini yang hanya satu t
oses. Orang tua Aini sudah kehabisan biaya untuk mengobatinya. Sehingga Aini hanya tinggal di tempat perawatan
iku, akan kuberikan y
enti tepat depan rumah. Kaget juga , karena mobil itu
an barang elektronik. Dus ged
a turun dari mobil sambil cengengesan meliha
u menunjuk pada dus gede yang bar
sahut Tasdika sambi
kulkas. Ngapa
n Aini lainnya, Diri. Gue suruh p
ataku m
harga 50 juta, ditambah transfer 20 juta lagi itu. Aku
Mana gue ngerti kebutuhan cewek? Lu asal nyuruh aja! Adek gue sampe siwer belanja di
neka kebutuhan wanita, setelah ada Aini. Karena Aini tak mu
sana ke rumah!"
*
setelah beres menyimpan barang yang datang tadi di lemari ta
bingung harus ngapain. Aini tenang kalau ada gue. Masa gue harus nginep di ruang perawat
ia bisa paham kenapa aku s
orang tua lu tahu,
yang jadi
arus h
an terjadi. Terutama harus berani menghadapi kegalakkan ma
u harus bisa menerima konseku
u mencoba menegarkan hati, karena di sini aku berperan sebagai Aditya yang suaminya