True Love
rus melaju mengikuti motor di depan. Pokok
a sih, Dit?" Tas
ngkus sebal karena dikacangin terus. Sedangka
memasuki jalan kecil dan berhenti
i belakang motor tersebut. Bergegas keluar dan
panggilku
menoleh. Keningnya langsun
motor. Wanita yang tadi dibonceng ikut turun dan berdiri di samp
k. "Kenapa dengan Aini? Dan ini siapa?" Aku
a balik menatap ke mataku. "Tidak ada uru
Sungguh mengagetkan, Aini itu mantan bagi Sid
ercerai?" tanya
ua tahu
i dan Sidik telah bercerai dua ta
uk wanita di sisinya. "Kamu masih peduli pada Aini?
Aku berte
ahan tubuhku yang mulai disulut amara
mu atau Aini lagi!" hardik.Sidik, lalu tanpa peduli
kenapa Aini jadi gila?" Aku hampir kalap kembali berteriak. H
"Ingin tahu lengkapnya? Tanyakan saja sama bapaknya!
n memukul Sidik. Namun, Tas
kai kekerasan. Ini di tempat orang. Jaga emosimu!" Tasdika berusaha menenangk
nanya aku marah dan bikin masalah. Sidik malah sudah berjalan masuk ke rumahnya ta
tanganku supaya mengikutinya menjauh d
bisa berpikir jernih dan me
*
aruan?" protes Tasdika ketika aku k
i sifat jelekku Cepat marah. Padahal aku sudah bisa menghilangkan sifat je
sesi Aini? Entahlah! Yang jelas, hatik
" Tasdika terus bicara. Namun, kali ini ucapannya benar. Aku harus bertanya langsung pada orang tua Aini, terutama bapaknya. Dialah
li berhadapan dengan orang yang berwatak keras. Beliaula
ri sendiri saja belum bisa! Sok-sokan mau melamar anak orang segala!" kecamnya, saat aku nekad melamar Aini tanpa punya pekerjaan, demi memenuhi keinginan Aini yang tak ingin pacar
an, ketika aku mencoba melamar Aini waktu itu, terus membekas di hati dan pikiran. Tanpa melihat usahaku yang sungguh-sungguh ingin
ini," ujarku pada Tasdika. Pada akhirnya aku memutuskan menghadapi lan
, takut jadi rempeyek di depan bapak
saja lu pada ayah ibumu. B
n nikmati sendiri anjing buldog it
uli dan tak ambil pu
*
Aini. Sepanjang perjalanan, lintasan per
mah Aini, seolah menyusuri
al alim, santun dan cerdas. Beda jurusan di kampus, tetapi satu angka
ergoda oleh ketampanan dan kekayaan seorang Aditya. Di saat gadis lain berlo
lamboyan terusik. Dalam hati aku bertekad, akan membuat wanita itu
dan menyenggol Aini ketika berjalan, hingga buku yang dipe
unya yang jatuh? Dia hanya mengucap terima kasih, la
rsis kambing ompong yang tak bisa mengunyah. Hati wanita itu
si flamboyan, dikacangi cewek! M
untuk mendekati wanita santun seperti Aini,
ng dengan karakter aku yang semau gue. Masa Aditya ya
ku mulai mengerem kebiasaan buruk yang suka tebar pesona pada wanita. Gombalan
ang lu kayak
capan Tasdika itu.
na berpamrih bisa mendapatkan gad
uatu, Adit. Bukan tulus ingin ber
rkah