PESONA SANG WANITA PENGGODA
am pada dirinya sendiri, kemudian memaksa untuk bangkit, dan beranjak ke kama
api, dia tak tahu, dalam hal itu, aku jauh lebih bisa. Dari pria yang dirayunya... dia memang dapat apa?" A
ik alami, serta rambut yang tebal dan lurus, dengan anak-anak rambut di sekitar dahinya. Memang membuat Alana terlihat semakin w
tok t
datang. Setelah mengintip dari lubang pintu yang telah disediakan, ternyata Guan. Alana tersenyum sin
kondisi Irma, istri kamu sudah membaik?" tanya Ala
ngan kalung Mutiara itu, seketika mulai meleyot. Seolah, tak tahan ingin sekali ras
kecewa dengan sikapmu!" umpat Guan. Padahal, dirinya sendi
etap terlihat tenang. Tertawa konyol sambil berkata, "Kau, bahkan belum
untuk tenang walau s
mengatakan bahwa urusan kita belum selesai. Kau pergi begit
mau bertemu denganku. Itu gara-gara kau
da. Lalu, kemudian dia tersadar akan satu hal. Secepat kil
k-teriak di luar. Takut, saat ada resipsionis dan beb
dengan tujuan awal datang ke mari. Bukan untuk menyelesaikan ber
malu juga
a hanya mengamati tiap inci
tu adalah jalang murahan yang suka menggoda suami orang." Guan kembali membuka pintu kamar h
g. Saat sudah banyak sekali pasang mata yang mengerumini me
ggodaku? Bahkan, kau dengan berani, melakukan tindakan
ima pemberian mobil Brio merah itu kau, agar aku mau tetap denganmu, l
tahu sudah punya istri, masih tergoda wanita lain, dan malah melabrak wanit
m hubungan orang lain sebagai wanita ketiga itu biasany
Kecuali maling. Dia bisa membobol. Tapi, untuk pria, dia bukan ben
dah telanjang di dalam ruma
han Guan semua pada sibuk bergosip. Mengkritik dirinya sebagai pria t
Apakah aku datang padamu, merengek meminta agar menjadi simpananmu? Kurasa, tak ada wanita manapun yang akan mau menjadi wanita kedua.
u terima. Tapi, itu juga karena sebuah keterpaksaan karena sudah terlanjur nyaman d
hir, karena tahu bahwa istrimu telah hamil, kau yang memohon dan bersujud di hadapanku agar aku tak pergi dari
tumbuh dari komunikasi dan kedekatan dari hati ke hati. Dia merasa kalau Alana sangat mengerti dirinya. Dan tahu, apa yang dia inginkan
apatkah kau memberikan bukti Ketika aku emnggodamu?" Alana mendongak ke atas. Diam sesaat memberi jeda dari kata-katanya. Seolah, dia menahan air mata yang akan jatuh. Buka
ik padaku sebagai wanita yang bisa mengertimu. Tapi, nyatanya apa? Kau datang ke sini melabrakku dan mempermalukan
mempermalukan Alana di hadapan banyak orang. Tapi, serangannya justru malah berbalik padanya. Dia sen