GADIS PENURUT TUAN MAFIA
ngnya, kulitnya seputih salju dan wajahnya cantik baga
g menghiasi orang yang melihatnya, sedangkan pria di s
palanya sebagai tanda
aja?" tanya pria itu s
ng air kec
ya masih 28 tahun tapi janggut tebal memenuhi bagian bawah wajahnya
"Tidak perlu, saya
dekat. "Presdir, Tuan Calvin a
rang ingin tau, tapi Shofia hanya terdiam bagaikan patung tapi
a cukup bingung dengan wanita mana yang akan
nya, jangan sisakan satu pun!" ujar Rafa
kan semua?" tanya
h," ucap Rafael yang kesal, membuat sekertarisn
alu musik menggema dimana-mana,
membeli para gadis, membuat dia tertarik padanya. Saat semua orang menangis tak mau, hany
api kepribadiannya tetap tak berubah, di
bahan?" tanya Shofia, dia mendengar sed
membuka beberapa kancingnya, membuat sesuatu tapak terceta
t dia selalu paham. Walau wajah dan bentuk tubuh Rafael sangat menggoda tapi Shofia sama sekali tidak ter
yang paling depan begitu mencolok. Saat tangan itu membuka kaca
dan memiliki wajah yang sedikit sangar, agak berbeda dengan
anpa ekspresi itulah yang dia lakukan. Tapi tak ayal dia teru
rhadapan. Banyak wanita yang juga berbaris rapih di s
ka berisikan uang yang banyak, Shofia tak tau betapa jumlahnya tapi itu lebih dari banyak, sejak
anita, aku sudah membawa semua yang menurutku terbaik, sepuluh d
a di sana. Tapi jarinya tiba-tiba menunjuk kearah Shofia membuat
dia, gadis ini adalah bekas saya. Anda yang terhormat tidak akan
i mereka pasti tidak berpengalaman bukan?" tanya Calvin
wanita, tapi sejak memiliki gadis itu dia tidak suka kali membawa wanita ke markasnya, bahkan seperti anda pada gadis lain, karena itu Carvin itu Li
p Rafael dengan spontan me
ukarkan gadis itu dengan 100 truk ganja? Pikirkanlah tentang untungnya, Rafael?" tanya Calvin yang membuat
" panggi
, T
mengorbankan di
semua yang anda katakan," ucap Shofia yang membuat Rafael m
Jadi bagaimana, Rafael? Jika mau aku akan membawa le
kah saya pikirkan
wabanmu. Iya atau tidak?" tanya Calv
bahkan ada yang berkata bahwa salah satu keluarganya adalah kanibal, cukup susah bagi polisi untuk melacak tempat mereka. Markas keluarga terk
ereskan barang-barangnya," ucap Rafael
a di tembok. "Tuan, ada apa? Bukankah
ersamanya jika aku menyuruhmu!" tanya Rafael yang
kan lompat dari atap sekarang juga," ucap Shofia dengan wajah bersungguh-sungguh, membuat Rafael sadar ga
a kabur sekarang!" ujar Rafael,
ar disana, ternyata Calvin yang melakukan hal itu. "Kau tidak perlu ka
i kepala, Rafael. "--aku akan membunu