Aku Suka Kamu, Tapi ....
ak, nyusahin
da di dalam genggaman pemuda 19 tahun tersebut. Seno mewarisi hampir seluruh wajah wanita tersebut. Se
ahin Adit. Jangan ngomo
yang masih dalam genggamannya. I
lah tanggung jawab Papi. Namun, lelaki yang pulang dan pergi
sembuh," ungkap
ntuk perlakuan Papi pada mereka. Sejak dulu hingga sekarang, ia tak
sekarang serin
Reno mengambil jarak sejak mereka lulus. Temann
mau dibicara
ng sibuk banget, ya, sebagai artis. Ka
jadian buruk yang ditimbulkannya pada Sena. Dalam pikiran M
i kemarin aku sudah lihat dia masuk kok. Walau dia
berapa hari lalu dan hari ini. Ingin sekali Adit menghampiri. Namun, ekspresi Sena yang seperti me
, ya. Dia anak yang baik, Mami suka
ebut terjadi secepatnya. Padahal b
ak pikiran dulu. Setelah kondisi
t harus ber
*
terlihat sangat manis hari ini. Ia seperti melihat
u Reno sedang berdiri bersama siapa kini. Pemuda teman Reno juga bersandar pada pintu mobil, tangannya bersidekap di depan dada. Aditya sama sekali t
tepat di depan pemuda itu. Ada rasa sakit yang menjalar perlahan di hatinya. Ada kemara
Reno me
tersenyum, tetapi sulit untuk melakukannya. Ia paksakan diri untuk kem
" Reno mend
uk semakin dekat dengannya jika ia
tak peduli, sibuk dengan sesuatu di gadget. Sebuah earphone terpasang di tel
endiri?" tany
au harus dilihatnya. Berusaha hanya memasuk
ing tas dan mengambil sebuah botol dari dalam. Botol setinggi lima belas sentimeter itu diberik
buatku?" tanya
ti ini. Reno adalah satu-satunya orang yang percaya jika ia tak bersalah
kesukaan kamu." Ren
bahkan dengan senang hati melupakan kejadian buruk di masa lalu
ng terjadi. Selanjutnya Sena berbalik da
benar-benar membuatn
an berjalan mendekati Reno. Tepuka
lurus dan melambai sebagai gantinya. Ia
*
danya. Namun, Adit senang. Ia bahagia mengetahui g
il memeluk botol minuman yang baru diberikan Reno. Setela
a," pamitnya sambi
hanya melambai pela
tangga spiral menuju ruangan kelasnya sendiri. Langkahnya terhen
ar dia
, emang sombong. Dia bahkan
nggak apa, kan, toh
jauh semakin hilang. Ia gigit bibir dan memilih mengikuti mereka da
tiga orang itu keluar. Di tangan salah satu dari merek
nya. Dengan jantung yang berdebar cepat karena takut, ia lekas masuk ke
rlari menjauh dengan sangat cepat. Ia tahu harusnya tak melakukan itu. Namun, mengingat betapa s
. Lega. Paling tidak ia hanya akan mendapatkan satu masala