icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Aku Suka Kamu, Tapi ....

Bab 9 Maafkan Aku

Jumlah Kata:1122    |    Dirilis Pada: 26/08/2022

u keluar dari kelasnya sendiri yang lorongnya menghadap ke tangga utama. Saat gadis itu kemudian tersandung,

nti, tetap berjalan dengan konstan. Adit melihat sendiri bagaimana Sena berguli

u bisa men

ak fokus. Gadis cantik teman SMAnya seperti orang linglung. Lama sampai didengar

Ia berjalan dengan hati-hati menuruni anak tangga dan setengah berlari

en

dalam mobil. Rasa penasarannya ketika melihat seorang pemud

gsung menoleh dan menuju ke ar

enapa Sena?" teria

ab. "Ke rumah sakit, kumohon," pintanya s

ahkan tanpa diminta Adit sekalipun. "

umnya Rayna telah masuk lebih dulu. Kepala Sena kini terletak di pang

mau menunggu lebih lama dan terjebak macet. Tak lama mereka telah memasuki lalu lintas jalan raya, kecepatan mobil yang dikendari Pak Sarmin se

haru tidak apa-apa!

t Adit keluar dan kemudian membuka pintu penumpang bagian belakang,

an Rayna tertahan saat akan mengikuti brankar menuju UGD. Mereka diminta menunggu dan juga menguru

. Akhirnya diputuskan untuk memberikan kabar pada temannya itu. Ia telep

, Adit langsung mendekati. Ia ingin tahu kabar ten

nti. Namun, pasien mengalami geger otak ringan,

r segera. Kepala Adit mendongak mencari keberadaan Rayna. Ternya

elahirkan Sena tersebut sangat khawatir pada putrinya. Perempuan itu pernah me

dengar Mama,

embali memejamkannya. Brankar didorong o

dak perl

ti, terhenti. Ia menunduk, peras

f, T

uk putri saya dulu. Sekarang jan

ergi, menyusul ketertinggalan

*

lau aku nggak

ih diam setelah berkali-kali ditanyai. Entah ke

amu angkat diperlombaan. Aku tahu saja enggak!"

esalahan, memanasi yang lain untuk melaku

eman-temanmu ya

. Ia mengatakan sudah melakukan kesalahan. Akan tetapi, mereka

tidak kasihan pa

. Apalagi cara yang bisa dila

Sena yang memanggil namanya. Semakin lama suara itu semakin kecil dan menghilang. Ia lalu menoleh saat

a. Pikirannya dengan egois menolak apa yang sedang dibisikkan hati. Pikirannya berteriak ia sama sekali tak bersalah. Selanjutnya ada a

ekali pun Adit men

l langkah seribu menjauh dari sekolah. Tak mau lagi mendengar teri

epan kelas dengan wajah basah oleh air mata. Anak-anak yang biasanya rama

icara denganmu?"

putih tersebut berbalik maju meli

rka apa yang akan dikatakan Mama Sena padanya. Ia yakin pasti tak jau

tai teras, memandang halaman upa

g terjad

bisa me

perkataannya. Ia mengambil napas dulu sebelum kembali bicara. "Dia mengurung diri

tak bisa membayangkan akan melukai Sena dengan cara

sebenarnya pada putriku?" Mama Sena akhirnya men

akut kalau memang dialah yang menyebabkan Sena memili

l lagi di hadapannya. Bakan jangan memperlihatkan

aja. Langkahnya gontai saat melint

an aku, Sena

erduduk dala

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Orang-Orang yang Tak Ingin Ditemui2 Bab 2 Reno3 Bab 3 Prasangka4 Bab 4 Fans5 Bab 5 Bertemu Reno6 Bab 6 Asal Mula7 Bab 7 Senyummu Itu Cukup8 Bab 8 Tentang Adit9 Bab 9 Maafkan Aku10 Bab 10 Satu Kesempatan yang Diberikan Tuhan11 Bab 11 Aku Masih Menyukaimu12 Bab 12 Sahabat dan Luka di Antaranya13 Bab 13 Tersangka14 Bab 14 Saksi Mata Lain15 Bab 15 Pengakuan16 Bab 16 Sesuatu yang Terasa Lain17 Bab 17 Rencana Sena18 Bab 18 Saat Tahu Ternyata Begitu Mencintainya19 Bab 19 Bahagia20 Bab 20 Makan Malam Tidak Menyenangkan21 Bab 21 Sena, Reno, dan Mama22 Bab 22 Tak Mau Mengaku23 Bab 23 Rasa yang Berbeda24 Bab 24 Deal25 Bab 25 Pengalan Ingatan26 Bab 26 Semakin Jelas27 Bab 27 Hal Pertama yang Harus Dilakukan28 Bab 28 Berbaikan29 Bab 29 Pertemuan Empat Mata30 Bab 30 Ini Kencan, Kan 31 Bab 31 Bioskop dan Hantu32 Bab 32 Menipu33 Bab 33 Tertangkap34 Bab 34 Cemburu35 Bab 35 Hilang36 Bab 36 Sesuatu di Dalam Gudang37 Bab 37 Pertengkaran yang Indah38 Bab 38 Kesalahan39 Bab 39 Tidak Bernapas40 Bab 40 Mayat Dalam Bagasi41 Bab 41 Kabar Buruk42 Bab 42 Di Balik Jeruji Penjara43 Bab 43 Bukti yang memberatkan44 Bab 44 Masa Kecil Monik45 Bab 45 Keinginan Sena46 Bab 46 Jangan Pernah Menemuiku Lagi47 Bab 47 Bahu untuk Bersandar48 Bab 48 Ingatan yang Kembali49 Bab 49 Kenapa Harus Sena 50 Bab 50 Di Luar Rencana51 Bab 51 Aku Tidak Akan Menemuimu Lagi52 Bab 52 Lelaki yang Tidak Dicintai53 Bab 53 Dia dan Adit54 Bab 54 Jangan Ganggu55 Bab 55 Kecemburuan Adit56 Bab 56 Perasaan yang Kita Rasa57 Bab 57 Bantuan58 Bab 58 Mencari Alasan Tindakan Sena