Terjerat Pesona Dosen Tampan
evin, tidak ada pembicaraan yang terjadi di
isa pulang bersama Ali yang sedang menemani Prilly di rumah pria itu. Jadi
h, Kevin menghentikan mobilnya. Namun pandangan t
tarik dengan aspal jalan daripada wajahnya? Pe
aya nggak pintar?" Agnes mendadak mengeluarkan pertanyaan random,
okus ke jalanan, mulai melajukan mobil kembali
memiliki alasan tersendiri kenapa sampai menolak kamu," balasnya.
ah padanya, dan dia berakhir diturunkan di pinggir jalan. Jangan sampai! Bagaimana kalau ada pengun
masih
a saat Kevin mengeluarkan gu
harus menghadapi fans gila yang berniat menyakiti kamu
anyaannya. Agnes ba
ujar Agnes, sedikit tidak terima jika Kevin memukul rata penggemarnya seperti itu hanya karena satu orang saj
npa memperhatikan naskah," ucap Agnes, mengatakan sesuatu yang dia rasakan sesungguhnya, "lagipula saya juga tidak tahu harus melakukan apa jika berhenti dari pekerjaan saat ini, Pak.
uar sana. Tujuannya bukan untuk terkenal, tetapi menginspirasi, cukup unik. Namun tetap saja, alasan itu tidak
*
ena ayahnya sudah membatalkan semua kontrak kerjanya dengan balasan royalty yang cukup besar. Selama di rumah, Agnes mu
eluar. "Nes, jalan yuk!" ajak Neta, duduk di sampi
Kak?" tanyanya,
di rumah. Bosen!" Agnes pikir hanya dia ya
ut Agnes, merasa antusias, sudah lama dia ti
seminggu lalu memiliki jadwal padat hingga hanya memiliki waktu tidur dua
agar mau menjadi dosen pembimbingnya. Hanya itu jalan satu-satu
la mantap, tak kalah antusias da
ti aku kena marah kalau keluar ngajak Kak Ne
di Agnes harus berhati-hati agar tidak menjadi malapetaka untuknya. Niatnya ber
nya. "Kamu yang ijin ya! Kakak mau ganti baju dulu!" teriaknya, membuat Agnes me
uarkan ponsel miliknya dari kanton
*
u grey?" tanya Neta, meminta pendapat adik ip
kalau mau pakai dua warna itu. Hanya bedanya, kalau menurutku, yang navy lebih kelihatan berkelas, kalau yang grey lebih kelih
petugas yang menjaga stand tersebut. "Saya pilih yang ini saja, Mbak," uja
ayak abang kamu, kalau diminta pendapat, jawabnya selalu 'terserah kamu aja, Sayang' nggak
Neta, terlebih wanita itu menjelaskannya den
kelamin pria selalu kesulitan untuk memilih warna. Mereka cenderung menyukai warna monochrome, seh
erhitung cukup pintar dalam memilih pakaian. Tuntutan pekerjaan y
udah mengirimkan pesan tetapi tidak dibalas, di-call juga tidak diangkat meski tersambung. Agnes seda
a juga bisa bertemu dengan Varo lagi. Agnes memang lebih s
a. Terlalu banyak melamun Varo, Agnes sampai tidak sadar kalau mereka sudah beraj
ak Neta perlu ditemenin?" tanyanya. Bagaimanapu
membalas, "Nggak perlu. Kalau beg
tuk menunggu Neta menuntaskan keperluannya. Agnes mengeluarkan ponsel dari tas kecilnya, ada beberapa pesan masuk
fokus bekerja saja daripada mencemaskan hal yang tidak penting. Setelah itu,
t tepat. Dengan gesit, Agnes la
ai,
uk nggak?
an aku la
e
-benar sudah merindukannya. Sembari memainkan kedua kakinya yang menggantung, pandan
seperti kekasihnya, Varo, tetapi tidak sendirian. Dia bersama perempuan berambut panjang. Terli
engenali bahwa itu benar Varo, dia tidak mungkin salah lihat. Na
lebih dulu keluar dari toilet dan mengalihkan perhatiannya. Saat Agnes
n itu bena