Terjerat Pesona Dosen Tampan
To
n kerjanya. Kevin tahu siapa yang datang, karena dia mem
a matanya membulat seketika. Sosok perempuan itu adalah gadis yang ditemuinya di lo
am
ang dilihatnya saat ini. Apa mungkin gadis usil ini adalah adiknya
tanya Agnes, masih belum me
masih merasa kesal dengan tamparan di lorong tadi. Dia bahkan tidak melakukan kesalahan apap
i lagi berhasil memancing emosi Kevin karena g
dilemparkan oleh Kevin, dia meralat perkataannya sendi
bawah. Bahkan dia juga memperhatikan gestur wajah gadis itu yang jika diperhatikan memang b
epat dia menetralkan ekspresi dan bertanya
mengarah pada dirinya sendiri dan tulisan di meja r
tanya, mengangkat jari telunjuknya di depan
ali lagi bersikap tidak sopan terhadapnya. Sepertinya Kevin perlu memikirkan u
ia merusak kesan pertamanya pada Kevin, satu-satunya orang yang bisa membantunya saat i
uk, "maaf soal perbuatan saya tadi, ya, Pak. Tangan saya ini memang suka lepas kendali, melakukan sesuatu tan
ggelengkan kepala heran, selain tidak
jur pertanyaan saya," balasnya. Tidak ada salahny
a,
ntuk lebih dekat dengan Agnes. Gadis itu sampai menelan ludahny
rakhir pria itu akan menolak untuk membantunya, "harus banget saya ja
mu masih mau
hembuskannya beberapa kali. "Saya gugup karena bapak terlalu tampan!" Agnes mengatakannya dengan sekali tarikan
s untuk kembali kabur, menyelamatkan dirin
" Bersamaan dengan kalimat itu terlontar, secepat kilat Agnes melarikan diri keluar d
hibur. Entahlah, dia hanya merasa bahwa gadis itu sangat lucu, polos dan juga menyebalka
vin teralih. Sebelah tangannya merogoh saku celana, men
s Putr
temu dengan
um, ini fot
lihat cantik dengan tawa dan pipi bulatnya, sekali lagi membuat Kevin mengeluarkan senyum te
masuk, masih teta
s Putr
tik,
an di luar kendalinya, diiringi senyum yang
cantik
e
rhasil membuat Ammar yang tengah di seberang sana s
diri. Dia tidak sadar saat melakukannya. Dia baru akan menghapus p
s Putr
pa dengan pr
a sama a
ja. Apa yang terjadi dengan dirinya? Kevin sungguh ingin menenggelamkan di
*
asanya badan remuk redam, padahal juga tidak melakukan apapun tadi. Ti
To
bergerak, Agnes tetap bangkit dari posisinya dengan sisa tenaga yang dia
Bang! Biasanya juga langsung masuk," g
ya lalu masuk ke dalam kamar d
kan?" tanyanya, sementara Agnes
n Ammar, karena rasa kantuk tengah menyerangnya. Me
serunya, merengek dengan tatapan memelas. Kebiasan Am
mar, membuat Agnes enggan untuk mengakui bahwa dia baru saj
a tampan di depan yang bersangkutan. Ammar pasti akan mati-
ek
da Agnes kelepasan bercerita karena Ammar teru
in sampai dia jad
ditampar jadi suka? Batin Agnes mengelak. Pas
uji ka
asti," sa
kan ponsel dari saku celananya, menu
gak percaya ba
emudian membaca isi pesan itu. Kedua matanya membulat sempurna set
n? Agnes bahkan tidak mempercayai penglihatannya sendiri, aneh
? Agnes benar-benar dibuat speechl
m – senyum. Kenapa? Berubah pik
melarikan diri ke kamar mandi, sebelum Ammar akan semakin meledeknya sete
Tanya Agnes pad