Terjerat Cinta Kakak Ipar
balik pintu kamar Santi yang ia buka sedikit.
erlahan beringsut terduduk di atas pembaringannya da
angkah masuk ke dalam kamar untuk segera menghampiri Santi. Ia mengambil posisi duduk di tepian ranjan
sekarang Santi juga anak ibu. Santi gak perlu ngerasa sendiri ya, kam
galin Mbak Kanya gitu aja. Apa bu Dewi dan Mas Adipati gak akan buat acara yasin
yang akan jadi sedekah khusus mbak kamu nantinya akan diadakan di rumah kami di kota. Bukan berniat ingin membuat kamu ataupun mas Adipat
tapi tiap kali ia mendengar nama Kanya disebut, di detik itu pula ia mengingat kembali bahwa Kanya hilang
ang tak lagi bisa ia jem
ggal dunia akan pergi dari rumah, jadi Santi mau diem di sini dulu nemenin Mbak Kanya. Santi
ulas senyum hangat yang kian lebar lalu menggerakan kedua tangann
ni sampe 40 hariannya selesai. Setelah itu, kita pamitan ke mbak
*
iba, padahal Santi merasa kalau kepergian
Tak sekalipun merasa ngantuk, ditambah dengan kedua mata
n dan memilih beringsut turun dari tempat tidurnya untuk pergi ke ruang TV, berharap ada ta
anak tangga dengan sangat hati-hati agar derap langkahnya tak membuat o
Ia memilih berdiri di lorong dan bersenbunyi dibalik dinding. Bukan tanpa sebab, tapi saat ini Santi memilih ber
merasa canggung dan berniat untuk segera pergi, tapi di sisi lain ia pun penasaran tentang apa kir
kemudian tangisan itu pun mendadak berhenti dan membuat Santi bergerak
kan pandangannya ke seluruh area ruang TV. Mencari-c
an berjalan mundur. Menghindari area ruang
mamnya seraya bergidik ngeri. Sejenak ia me
enyapa, membuat Santi berjengit terkejut dan hampir berteri
i orang rumah bangun," ujar Adipati yang sesegera mungkin menunju
tangannya dan melangkah mundur unt
anya untuk sekadar menenangkan debar jantungnya yang menggila. "Kenapa ngomong tiba-ti
n menahan senyumnya karena tak kuasa ingin tertawa ketika meng
Mas mau ke kamar. Kamu jangan lupa tidur. Terlalu banyak nangis dan kurang tidur cuma akan bikin kamu kena f
ba saja Adipati berhenti melangkahkan kakiny
gaja liat mas
lihat di kedua bola matanya, sebelum kemudi
itu mbak Kanya pernah bilang kalo mas Adipati gak cinta sama dia. Apa Mas Adipati gak nyesel ngebi
enghembuskan napas berat dan ber
mas merasa sayang padanya dan benar... Mas pun merasa sangat kehilangan. Seolah ada yang kurang di hidup mas karena sahabat sekaligus tema