Terpaksa Menikah dengan Tuan Keenan
/0/7223/coverbig.jpg?v=20251204211045&imageMogr2/format/webp)
mempunyai anak dan aku bukan wanita baik-ba
g memintanya untuk segera menikah. Hingga dia berakhir di sini. Di sebuah restoran bersama seorang lelaki asing. Mereka baru berte
n lain. Ini peri
r merahnya ikut berkedut. Menyorot aneh lelaki di depannya. Perintah orang tua? Semud
ingat terus nama itu dan jangan
aki asing itu mengintimidasinya. Sambil mengalihkan pandangan sesaat, Emily berusaha tak mengindahkannya. Dia m
enurut pada orang tuamu. Hidupmu sepertinya sangat
a di depannya. Dia ingin lelaki itu kesal dan menolak menikahinya. Emily juga ingin
ang sering bergaul bebas, sampai mengham
eraniny
y menggeleng. Dia berusaha untuk tidak peduli dan meyakinkan semuanya baik-baik saja. Keenan mungkin hanya asal bicara dan tidak bermaksud apa-apa. Meski segala hal tentan
ma sekali tidak sadari oleh Emily. Mata elangnya memerhatikan ibu muda satu anak itu. Kesan pertama yang
egigihan Keenan. Ada banya
setengah frustrasi. Dia memegangi kepalanya yang berdenyut sakit. Urat sarafnya ikut tegang saat berbicara dengan Keenan. Pernikahan bukan priorita
Aku tidak tahu wanita m
uh
terasa buntu ketika harus mencerna kalimat yang keluar dari mulut lelaki d
ah bisa dikatakan sempurna. Rambut sehitam arang dan kemeja hitam lengan panjang, membentuk tubuh proporsionalnya. Sekali lirik,
Keenan mungkin lebih tua beberapa tahun darinya, tapi jelas lelaki di depannya menarik secara fisik. Namun apa yang baru saja
dengan lelaki berengsek. J
ri mereka?" Keenan menunjuk wajahnya sendiri deng
Emily sedikit memajukan tubuhnya saat menyebut kalimat terakhir. Dia menyunggingkan senyum sinis, sembari memerhatikan reaksi jijik yang akan d
idur dengan lelaki lain. Tapi aku tidak akan ber
ganti dengan penuh kejengkelan. Dia benci diancam seperti anak kecil. "Kalau begitu, lupakan pembicaraa
i mencapai titik buntu dan tidak ada pembicaraan yang bermutu. Emily benar-benar tidak suka orang seperti Keenan. Dengan berapi-api, dia melangkah cepat meninggalkan l
i telinga Emily. Menyentak wanita itu karena tindakannya. Akan tetapi, seakan tidak puas membuat Emily terkejut, di
n itu," tekan Emily sembari mendorong kasar kedua bahu Keenan. Dadanya bergemuruh menahan jengkel karen
santainya menarik dia pergi, tanpa melepaskan genggaman paksa di tangannya. Emily berusaha memberontak, tapi nyatanya itu sia-sia. Cengk
cukup masuk ke dalam mobil. Wanita itu terjerembab dan dia memanfaatkan itu untuk segera masuk m
nkan aku! Aku
Keenan sambil melajukan
mereka, tapi lelaki tidak tahu diri itu sudah berani bertindak seenaknya. Kenapa ada orang yang tidak tahu malu
ilang kita ak
kita akan
elalui ujung matanya. "Ke rumahku. M
a!" peki