Terpaksa Menikah dengan Tuan Keenan
iri tidak nyaman di samping ayahnya. Pandangannya sedikit tak fokus. Emily merasa malu dan hanya bisa melangkah masuk mengikuti langkah ayahnya. Dia
bersamaan dengan langkah kakinya yang kian mendekat. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya dia akhirnya akan menikah dengan orang lain selain kekasih tercintanya. Menik
ngannya untuk menyambutnya naik ke atas pelaminan. Mengikat janji di hadapan Tuhan. Emily pasrah.
kahan berlangsung, pikirannya tidak fokus. Emily hanya bisa tertunduk saat mendengar Keenan mengucap janji di hadapan Tuhan. Tubu
ur s
ebagai suami-istri. Semua orang bergembira di hari pernikahannya. Namun sepertinya, h
arik dagu Emily agar menatapnya sembari mengusap bekas air matanya. Sekarang, d
agar tidak terlalu keras. Keenan menyebalkan, bagaim
cium,
? Tu
uat menahan tengkuknya. Membuat Emily tidak bisa mengelak saat lidah panas mereka saling membelit. Keena
reka. Keenan mau tak mau langsung menjauh dengan kedua pipi memerah. Berusaha mengalihkan pandangannya agar tidak
ta melotot, tapi umpatannya itu bisa didengar jelas
y, Da
menghampirinya. Putranya itu langsung memeluk kakinya. Tampan. Javier s
avier sa
lainnya. Hari yang pastinya akan sangat melelahkan. Emily menyadari itu, hanya tersenyum kecut. Satu-satunya orang yang membuat dia bisa bertahan di sini adalah
n baik, James,' guma
*
nya menuju kamar pengantin. Membiarkan Keenan serta orang tua mereka di pesta. Javier juga mungkin tengah bersenang
tal berbentuk hati. Semua dihias benar-benar seperti kamar pengantin. Ah, dia memang pengantin, tapi ini
am pertamamu akan sangat menyenangkan," ucap Ashley sambil berdecak. Dia mendu
merusak moo
mannya itu. "Ayolah, Em, jangan memasang wajah seperti itu. Ini hari pernikaha
an kuberi tahu
ungut. "Tapi, selamat atas pernikahanmu. Aku senang kau akhirnya menikah. Ka
miliki sahabat sepertimu. Terima kasih, Ashley. Kau banyak membant
melepaskan pelukan Emily. Bersamaan dengan pelukan terlepas, kamar hotel it
, aku men
sudah selesai," ucap Ashley sambil
larikan diri dan meninggalkannya dengan Keenan, son
angan Emily yang menggenggamnya dan cepat-cepat keluar. Namun sebelum itu, dia berhenti di depan suami temannya. "Tuan Keenan, Emily sedikit kelelahan seka
an mata melotot mendengar
ang-senang, Em.
h mengenai tepat di tubuh Keenan. Lelaki yang kini sah menjadi suaminya. Si
ngenakan gaun tidur. Acara telah selesai dan dia sangat lelah luar biasa. Namun langkahnya sempat tertahan sejenak ketika melihat banyak
lah ke sini! Apa ti
ya. Namun ibunya memaksanya untuk tidur bersama Emily dan dia yang juga sudah kelel
au tidur!" Emily merangkak naik dan menggeser Keenan ya
di nakas. Namun saat tangannya meletakkan ponsel, matanya tak sengaja melihat bungkusan kecil. Keenan yang melihatnya, l
yang menyodorkannya sebungkus pengaman untuk pria. Matanya sontak melotot. Tangannya pun lang
. Memang
tahu apa yang ada di tangannya. Benda yang sering digunakan lelaki setiap kali mereka
hatnya, tapi sep
ihat Keenan berpikir keras.
y. Berusaha tetap tenang saat melihat ke arah mana wanita itu menatapnya. Sayangnya, dia kecolongan
normal