The Arrogant Boss
e - Hell
gai terkena sengatan listrik. Ia tidak menyangka akan sebodoh itu ketemu bertemu.embari berjalan keluar dari kantor menuju halte. Austin lebih tepat CEO tempat ia bekerja baru saja m
nggu buss, beberapa kali mengedarkan pandangan mulai
napa masih juga tidak kelihatan? Kalau naik taxi pasti akan
ini? Apa ia meminta tolong Frank? Tidak. Pasti dia akan sangat repot mengingat
nyesal menolak ta
da
Firaun yang kejam. Ia sentuh lagi dadanya dan ketika melihat ma
rbeda. Belum terdeteksi tentang apa ia
Bu Aurora," s
sedikit kaget. Menatap pria ta
i?" Aurora
tuk karyawan O'pry,"
ada apa Pak
mendapat perintah dari atasan untuk men
ll
urora kian kaku, ia
" ucap Marsudi s
Austin." Aurora kilat
saya ant
gi. Aurora mengangguk mengiyakan, kali pertama di tawari pulang. Marsud
ng dijemput, serasa diistimewak
i dalam mobil dan duduk di kursi belakang. Dan, betapa kage
tin?" Auro
arsudi katakan." Austin be
, ia bagai lepat pulut hitam tidak mampu bergerak tapi m
mu lebih dahu
k, sama sek
.. lajukan
pilihan sekarang selain mengikuti kemauan sang atasan. Perlu digaris bawahi, ia pula
ake up dan pewarna bibir mulai memudar sehingga wajah mulai memucat. Ingin ter
ak sudah menaw
ekerja di perusaaanku masuk media menunggu Bis
hatian pada karyawan rendahan seperti Aurora. Bukan pria yang muda
i rumah di
i Indah Pak deka
ik,
gandalkan tembakan lampu mobil dari depan sesekali. Aroma maskulin wood
Syit! Tidak bisa ia gambarkan dengan apa pun, ia memiliki rahang yang
an dan ingin segera sampai secepat kilat di kontrakkan. Memb
Aurora terusan mengo
ak mencari kare
dia b
a Pak,
Papamu tida
ndiri di kontrakkan,
ak mungkin terlalu gamblang menceritakan siapa ia sebenarnya dan bagaima
ma baik keluarga Ivander. Wanita beruntung yang menjadi panutan banyak orang. Ia tetap menjadi wanita
h men
ra, semenjak bersama p
emiliki
h
menikah." Aurora menj
idak disadari Aurora. Ini kesempatan sangat menarik, walau
ra keluar dari mobil mengkilap tersebut. J
h merepotk
tadi di ruangan. Kalau tidak ingin merepotkan orang
atup ingin memaki, menyerang dan merambas tapi
rora bergegas sambi
r bola mata, lalu ketika berbalik melihat mobi
Pak, hati-h
mobil tertutup dan pergi men
emat rambut sankin
nglung. Tidak tau aktivitas apa harus dilakukan, m
awariku pulang? Tidak. Jangan terlalu percaya diri
antor tempat ia bekerja. Sering membaca buku terjad
an mengutuk!" Aurora bermonolog tid
unsur sengaja ingin bersama pulang. P
mungkin. Ia tersenyum sinis, akan ia hancurkan pertahanan Aurora bersikap bi