Jovanca Sang Penggoda
a
Jangan ada yang mengetahuinya. Sekecil dan sese
n. Mau berangkat sekarang?" Kembali Jovanca meraih ponselnya da
mukanya tanpa mandi dan gosok gigi. Ia hanya menelan p
mangat. Seakan kesedihan yang baru saja t
agaimana bisa dia merubah dengan cepat
vanca, sembari memukul lengan lelaki
begitu?" Jovanca mengangguk, masih deng
Brandon dan bersiap untuk kembali ke motel. Namun, Jovanc
ja, ketika mereka melewati taman, sudah banyak teman-teman Jo
on." Gadis itu menepuk kedua
dan kembali menyahut jaket lelaki itu. Memakainya dan pergi begi
n melanjutkan laju motornya, menuju tempat
nyahut satu kardus yang ada di atas meja. Men
as kecil itu. Isinya sendiri beberapa bahan pokok makanan. Roti, keju, selai dan teh.
korban yang bisa dia beri bingkisan itu. Pastinya, yan
ngan membawa tongkat palsunya. Jelas mereka tidak lumpuh. Jovanc
menggelengkan kepalanya. Heran dengan sik
un wajah mereka memelas, tetapi
teacey menarik bahu Jovanca hingga wanita itu berbali
ih mampu berjalan dan bekerja! Buka mata kalian! Jangan asal tuduh! Permisi,
geleng. Memutuskan untuk memberikan empat bingkisan pada mereka. Tidak hanya be
hatan, juga rajutan, atau baju-baju yang para m
*
k Jovanca,
enjulurkan kakinya untuk membuat gadis itu berguling di atas tanah lapan
wajah garangnya. Siapa lagi? Tentu saja lelaki yang hampi
a. Jangan sampai gadis ini terkena imbasnya, bukankah lel
mencari simpati? Tidak cukupkah istri sek
kedua tangan yang tetap memegang kar
an sovenir sampai kosong tanpa sisa di kardus, dia
a karena dia kecewa telah ditolak dan dia akan set
n mempermalukan Jovanca di depan umum. Dia akan mengat
ng banyak perhatian orang di sana. Dalam sekejap
banyak orang. Ini adalah kesekian kali dia menjadi bintang di seb
tri, tetapi dia- dengan terang-terangan menggoda saya. Semalam dengan pakaian y
Jovanca. Namun, gadis itu memberontak. Wajahnya merah padam karena
ka juga ingin melihat punggung dan bahumu yang indah," bi
n semua orang masih menatapnya. Ia menunggu saat yang tepat untuk
elur, dia akan selalu berkokok. Seperti manusia yang tidak punya etika kentut. Dia yang men
kan? Dia bertelur tapi dia sendiri yang heboh, petok-petok kesana kemari, seakan mencari pembelaan! Begitupun dengan mukamu! Tampang pas-pasan tapi s
lnya Jeffrey mengira bahwa dia berhasil mempermalukan gadi
ah harta. Namun, siapa sangka bahwa suaminya menggoda wanit
egang di hadapannya banyak orang. Sorak Sorai
ak berpaling pun semakin malu. Namun Jovanca, gadis itu berjalan den
icara Jovanca. dia takjub, dan terpesona akan keberanian Jov