Our Difference
k tahu apa yang ada di pikiran Nishaa hingga Nishaa harus seperti ini. Menghindarinya, mem
n mengirim tepat empat jam sebelum acara dimulai." Dan sekarang Nishaa mema
alu seiring ia berjalan mendekati Darel tadi.
ada dirinya sendiri saat ia berhasil m
ntah sedang apa di sana. Ingatannya melayang ke waktu semalam, di mana denga
utnya semakin mulas seiring rasa gugup yang memeluknya. Nishaa tidak ped
Darel, sendiri, d
yertainya. Tidak, bukan lelah fisik. Namu
at pesan Austin di sana. Ia terse
*
Nishaa mengerutkan dahinya membaca
ponsel Nishaa. Dengan ragu Nishaa me
kerjaan, bukan yang lainnya. Nishaa harap, Darel melupak
Ia bahkan tidak melihat adanya Helen di sini. Apakah ini sangat penting sampai Helen saja
uang pandangannya, tidak ingin terlihat begitu memerhati
ut. Nishaa mengalihkan pandangannya dari rumput, m
malu, Nishaa harus
a masih menggunakan bahasa formal. Da
terkejut dan menggeser tubuhn
el sambil duduk di sembarang tempat, tidak lagi b
apa, Pak?" t
noleh pad
nyanya sambil menunjuk ke dirinya sendiri. N
cuma dua tahun, Ni
Dua tahun? Dari
setelah mendengar pertanyaannya, membuat Nishaa
t kamu, Ganishaa. Adik kelas saya yang saya tolong. Kamu
ishaa me
masih ada pasangan, saya juga menganggap kamu masih terlalu kecil
ah satu sek
perempuan yang memak
u Ganishaa yang sama. Senang melihatmu sukse
l yang masih setia dengan senyumnya. Ingin sek
" tanya Darel. Darel tidak in
makasih sudah bert
a hari lagi. Apa kamu baik-
menata
k saja, Pak." j
mengg
gi. Nishaa menghela napasnya. Ia bingung k
ya t
ya t
ggan menjawab. Hanya saja, tidak mung
i SMP?" tanya Darel, mengalihkan pemb
aya sempat bertemu dengannya. Dia s
pikir topik apa yang cocok un
a ya sekarang?" tanya Darel. Ni
begitu. Kita lulus, eh sekolah makin b
lihat ada lesung pipi kecil di sana,
pun Nishaa sesekali tertawa menanggapi candaan masing-ma
jak mengobrol apa saja, tidak canggung membicarakan apapun, dan cukup terbuka pemikira
gi porsi mana bekerja mana pribadi. Saya hanya ingin dekat denganmu, karena kamu adik
asaan malu ditolak saat itu masih membekas di dirinya. Ia sudah mema
Darel bisa membayangkan sakit hatinya Nishaa. Namun dulu, Darel hanya mampu berdiam
aan Nishaa yang suka tiba-tiba muncul untuk mengajaknya
sekecil itu beraninya menyatakan cinta ke Kakak yang merupakan
ih baik terbuka, agar Darel juga mengerti bahwa
rtawa mendengarny
sih ingat. Tapi kamu tidak perlu malu pada saya. Saya ingin Nishaa yang biasa dan N