icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Our Difference

Bab 9 Obrolan

Jumlah Kata:1015    |    Dirilis Pada: 05/07/2022

k tahu apa yang ada di pikiran Nishaa hingga Nishaa harus seperti ini. Menghindarinya, mem

n mengirim tepat empat jam sebelum acara dimulai." Dan sekarang Nishaa mema

alu seiring ia berjalan mendekati Darel tadi.

ada dirinya sendiri saat ia berhasil m

ntah sedang apa di sana. Ingatannya melayang ke waktu semalam, di mana denga

utnya semakin mulas seiring rasa gugup yang memeluknya. Nishaa tidak ped

Darel, sendiri, d

yertainya. Tidak, bukan lelah fisik. Namu

at pesan Austin di sana. Ia terse

*

Nishaa mengerutkan dahinya membaca

ponsel Nishaa. Dengan ragu Nishaa me

kerjaan, bukan yang lainnya. Nishaa harap, Darel melupak

Ia bahkan tidak melihat adanya Helen di sini. Apakah ini sangat penting sampai Helen saja

uang pandangannya, tidak ingin terlihat begitu memerhati

ut. Nishaa mengalihkan pandangannya dari rumput, m

malu, Nishaa harus

a masih menggunakan bahasa formal. Da

terkejut dan menggeser tubuhn

el sambil duduk di sembarang tempat, tidak lagi b

apa, Pak?" t

noleh pad

nyanya sambil menunjuk ke dirinya sendiri. N

cuma dua tahun, Ni

Dua tahun? Dari

setelah mendengar pertanyaannya, membuat Nishaa

t kamu, Ganishaa. Adik kelas saya yang saya tolong. Kamu

ishaa me

masih ada pasangan, saya juga menganggap kamu masih terlalu kecil

ah satu sek

perempuan yang memak

u Ganishaa yang sama. Senang melihatmu sukse

l yang masih setia dengan senyumnya. Ingin sek

" tanya Darel. Darel tidak in

makasih sudah bert

a hari lagi. Apa kamu baik-

menata

k saja, Pak." j

mengg

gi. Nishaa menghela napasnya. Ia bingung k

ya t

ya t

ggan menjawab. Hanya saja, tidak mung

i SMP?" tanya Darel, mengalihkan pemb

aya sempat bertemu dengannya. Dia s

pikir topik apa yang cocok un

a ya sekarang?" tanya Darel. Ni

begitu. Kita lulus, eh sekolah makin b

lihat ada lesung pipi kecil di sana,

pun Nishaa sesekali tertawa menanggapi candaan masing-ma

jak mengobrol apa saja, tidak canggung membicarakan apapun, dan cukup terbuka pemikira

gi porsi mana bekerja mana pribadi. Saya hanya ingin dekat denganmu, karena kamu adik

asaan malu ditolak saat itu masih membekas di dirinya. Ia sudah mema

Darel bisa membayangkan sakit hatinya Nishaa. Namun dulu, Darel hanya mampu berdiam

aan Nishaa yang suka tiba-tiba muncul untuk mengajaknya

sekecil itu beraninya menyatakan cinta ke Kakak yang merupakan

ih baik terbuka, agar Darel juga mengerti bahwa

rtawa mendengarny

sih ingat. Tapi kamu tidak perlu malu pada saya. Saya ingin Nishaa yang biasa dan N

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka