Our Difference
Dengan tubuh gemetar karena kesenangan, ia
a dengan nyaring, mem
k tuli, Shaa." Tegur Austin dengan mem
mnya, lalu memamerkannya pada Austin. Austin mem
ah Austin! Pasti kamu bakal kesepian eng
tar bola mat
ti aku slow respon, aku 'kan sibuk di kantor baru." Kata Nishaa
au aku sibuk terus. pasti bakal banyak kerjaan di sana. Aku megang p
Nishaa dengan ta
was kalau nant
anya yang sipit den
, sih? Sudah, jangan galak gitu. Nanti p
ola matanya, lalu satu ide
ung perpisahan. Gimana? Oke, enggak? Okelah, ya. Sip. Sana balik ke ruanganmu. N
rjaannya, berbanding terbalik dengan Nishaa yang b
*
rang yang berlalu lalang di sana, bersikap ramah sebaik mungkin. Ia juga sese
oni. Saat selesai perkenalan dengan pak Doni, pak Doni memba
antuannya!" dengan semangat dan penuh percaya diri Nishaa memerkenalkan diri di hadapan rekan-rekan
a sama dengan baik dengan Nishaa, ya! Nah, Nishaa, kita di sini bahasanya enggak formal banget, jadi saya harap ka
empuan yang tampak ber
shaa, jika kamu tidak mengerti, k
a mengangguk, lalu
t berjalan, ia tidak sengaja melihat nama Darel tertulis di m
n senang mengajari Nishaa, karena Nishaa cepat mengerti apa yang Helen ajarkan. Saat ini
ada laki-laki yang bernama Darel itu
P yang sempat ia tembak dulu. Nishaa pun menutup wajahnya.
a ingin menghilang saja setelah dulu ia sudah memutus
el sudah melupakan kejadian memalu
*
mpuan itu yang tampak familiar. Darel masih mencari siapa dia. Tak i
juga." Celetuk Rio,
h fokus pad
cantik, 'kan?" tanya Rio sambil mena
makannya, meneguk ai
ahu di mana. Enggak asing wajahnya." jawab Dar
at melihat tangan Darel masih mengambil cemilan
arum jam menunjukkan jam satu di sana. Waktu istirahat sudah ha
, ia tidak sengaja melirik ke meja Nishaa. Kosong. Nishaa sudah pergi terleb
*
an?" tanya Hele
emakan cemilan yang sengaja ia bel
lannya, yang dengan senang hati Helen terima. Ia kemu
h tunjuk Helen saat mendenga
u, Shaa. Aku ingat, aku tanggal enam be
l yang tengah fokus
na?" selidik Helen. Nishaa m
n kata 'galak'. Nishaa menggeleng, ia juga ti
ia sudah sedikit santai karena pekerjaannya sud
rekannya yang lain. Dengan gugup Nishaa mengulurkan tangannya, lalu menjabat tangan
kan kantor dengan motornya. Tanpa ia sa
aik motor?
*
ku sekantor sama dia ternyata. Aku enggak tahu sih dia ingat aku atau e
ya pun menghela napas. Menurut
hal dia mantan kamu. Kamu juga pasti bisa bersikap professional ke dia. J