icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hati Lunara

Bab 10 Kesembilan

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 01/07/2022

eka lagi, Luna disana masih dengan

nya dengan heran. Luna dengan spontan melakukan gerakan sekali mendongak dengan

khirnya Luna be

gi nonton konser, ngapain loe cengar – cengir g

k nyangka aja" jawabnya sambi

lagi Vani yang ma

i. Secara gue tuh gak belajar sama sekali Van apalagi gurunya nakutin banget, bisa

ukum gini haha belom pernah seumur – umur

leng samar

a? Loe sakit atau gimana semalam

ya kali gue bisa nahan buat gak baca sesuatu yang berkaitan ama puisi plus Muf In Rosas! Wahhh" Luna bercerita

. Sahabatnya ini benar – benar pencinta puisi sejati. Luna memang peng

beberapa penghargaan berupa piagam hingga piala atas nama Lunara Ustman di ru

5 buku. Nah salah satu dari 5 itu ada gak bukunya

il mencoba meng

engulang agar Vani tidak lupa lagi. Bebe

emana – mana loh nyarinya tapi gak nemu juga, padahal gue penasaran banget isi puisinya gimana

saling membisu dalam posisi hormat seperti sebelumnya

k bergeming, justru Vani

una mengingat yang ia tau Luna dan Juan hany

tambah Vani yang kini beralih pada Juan di samp

a dia" Kalimat itu masuk begitu tajam ke telinga Vani, Luna yang berada di tengah mereka m

uan dan Vani berlanjut sem

oleh Bu Ambar. Maka yang terjadi selanjutnya adalah huku

kenapa di awal chapter Juan dan Vani keliatan berantem mulu.

*

cerita kejadian yang di alaminya hari ini di sekolah. Oh ya, Luna juga tidak lupa menceritakan awal pertemuan dengan Juan kemarin, seseorang yang ia ceritaka

ar yang baik bagi Luna. Begitulah kedekatan Ayah dan anak ini

g Ayah dengan pandangannya yang lurus ke depan. Edi yang kaget menginjak pedal gas s

ampak bicara sesuatu sambil menunduk beberapa kali. Edi pun membuka jendelanya setenga

gak lihat ada mobil. Maaff sekali l

mengerti, baru akan menaikkan jendela mobiln

ng dibelakangnya) saya cari bantuan dari tadi tapi gak ada yang berhenti, saya bingung harus gimana. To

tidak mau menolong. Tapi sedang menimbang

li ini suara Luna terdnegar ikut memohon. Dan akhirnya wajah memelas dan kelembu

il saya lalu kita ke rumah sakit,

Pesan Edi pada Luna sebelum membuka pintu mo

ing Ibunya yang lemah. Mereka menggendong wanita paruh baya yang pingsan tersebut

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka