Cinta yang Membara: Tidak Bisa Melupakanmu
Penulis:Sancho Pintus
GenreRomantis
Cinta yang Membara: Tidak Bisa Melupakanmu
Diana cukup tahu bahwa, meskipun penampilan luarnya terlihat dingin, Ricky bukanlah seorang pria yang tak berperasaan. Dia akan selalu menahan hasrat seksualnya dan memperlakukan Diana dengan baik di tempat tidur. Entah seberapa bergairah dan terangsangnya mereka saat bercinta, dia pasti akan berhenti saat Diana merintih kesakitan.
Saat Diana menunggu dokumen itu dibuka, dia mengepalkan tangannya yang terjuntai di kedua sisi tubuhnya dengan erat. Kukunya yang panjang menusuk telapak tangannya, tapi dia terlalu gugup untuk menyadarinya.
Di tengah momen menegangkan itu, ponsel Ricky mulai berdering.
Nada dering itu merusak segalanya. Panggilan itu masuk ke nomor pribadi Ricky, hanya ada beberapa orang saja yang tersimpan di dalam kontaknya.
Sesuai perkiraan, Ricky langsung meletakkan dokumen itu dan mengangkat ponselnya terlebih dahulu.
Apa tidak ada yang lebih penting daripada mengangkat teleponnya? Diana mengendurkan kepalan tangannya yang sakit.
"Halo?"
"Tuan Fuadi, Nona Karunia tidak mau pergi dari balkon. Dia sudah berada di luar cukup lama dan sepertinya sedang merasa kesal."
Pelayan yang menjaga Lili meneleponnya. Nada suaranya terdengar serius.
"Aku takut dia sedang berpikir untuk mengakhiri hidupnya sendiri."
Sikap Ricky langsung berubah dan terlihat lebih suram. "Tolong berikan ponselmu padanya."
"Baiklah, tunggu sebentar."
Setelah terdengar suara-suara gemerisik di latar belakang, suara sedih seorang wanita terdengar di ujung telepon.
"Ricky ...."
"Malam ini anginnya cukup dingin. Seharusnya kamu tidak berlama-lama di balkon." Ricky menanggapinya dengan nada lembut, meskipun alisnya terlihat mengernyit.
"Lili, jadilah gadis yang baik dan dengarkan aku."
Mata Diana langsung terbelalak kaget.
Bagaimana perasaannya saat ini, duduk di sana dan mendengarkan suaminya membujuk wanita lain seperti membujuk seorang anak kecil, padahal dia tahu istrinya sedang duduk di depannya?
Diana merasa ini sungguh sebuah lelucon besar karena dia masih harus duduk di tempat itu. Dia merasa terjebak di kursinya karena tak bisa menggerakkan kakinya. Seperti ada batu seberat sepuluh ribu kilo menghimpit dadanya.
Walaupun belum resmi bercerai, Ricky berani menunjukkan kekhawatirannya terhadap wanita lain secara terang-terangan.
Jadi, apa artinya Diana bagi pria itu?
Kekejaman Ricky membuat Diana hancur sampai ke titik di mana dia tak bisa lagi menahannya. Saat dia berusaha menutupi wajahnya, tubuhnya gemetaran di luar kendali.
Walaupun begitu, Ricky tetap tak menyadari keanehan ini. Tangisan Lili yang menyedihkan menyerbu telinganya.
"Maafkan aku, Ricky. Semua ini kesalahanku. Aku sangat ceroboh sampai terlibat kecelakaan mobil. Tapi apa gunanya menyelamatkanku? Aku sudah tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan keturunan! Sekarang, kita tak mungkin lagi memiliki anak ...."
Akhirnya, Lili menangis tersedu-sedu dan histeris, sampai tubuhnya bergetar hebat.
Ricky memijat-mijat pelipisnya yang berdenyut setelah melepaskan kacamata berbingkai emasnya. Dia tak pernah mempertimbangkan memiliki anak bersama Lili. Selain itu, meskipun dia memilih untuk menikahinya sekarang, itu hanya karena dia telah menyelamatkan hidupnya.
Dengan nada penuh keyakinan, dia menjawab, "Tidak apa-apa. Lagi pula, aku tak pernah berniat memiliki anak."
"Tolonglah, jangan berbohong padaku ... CEO Grup Fuadi tidak boleh tak memiliki keturunan." Lili menangis tersedu-sedu lagi, wajahnya terlihat penuh penderitaan, suaranya serak dan menyedihkan.
"Aku tak terlalu suka anak-anak, jadi tidak usah mencemaskan hal itu dan biarkan pelayanmu membawamu ke dalam kamar untuk beristirahat."
Ricky ingin segera mengakhiri percakapan tersebut. Dia masih ingin bertanya pada Diana kenapa dia pergi ke rumah sakit dan mencari tahu apakah dia sedang sakit atau tidak.
Sayangnya, dia tak menyadari keputusasaan yang tersirat di mata Diana setelah dia mengucapkan kalimat tersebut.
Diana merasa sangat sedih karena dia barusan mencoba memanfaatkan kehamilannya sebagai alasan untuk menyelamatkan pernikahan mereka.
Bagaimana dia bisa sebodoh itu?
Ricky mungkin akan memaksanya untuk melakukan aborsi di rumah sakit besok jika dia tahu dia hamil. Dia akan melakukan apa pun untuk mencegah hal-hal yang bisa membuat Lili gelisah lagi.
Hati Diana langsung terasa dingin setelah memikirkan hal itu. 'Itu tidak akan pernah terjadi!' Dia bersumpah dalam hati.