icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bab 3
Dia Tidak Ingin Punya Anak
Jumlah Kata:605    |    Dirilis Pada:04/07/2022

Diana cukup tahu bahwa, meskipun penampilan luarnya terlihat dingin, Ricky bukanlah seorang pria yang tak berperasaan. Dia akan selalu menahan hasrat seksualnya dan memperlakukan Diana dengan baik di tempat tidur. Entah seberapa bergairah dan terangsangnya mereka saat bercinta, dia pasti akan berhenti saat Diana merintih kesakitan.

Saat Diana menunggu dokumen itu dibuka, dia mengepalkan tangannya yang terjuntai di kedua sisi tubuhnya dengan erat. Kukunya yang panjang menusuk telapak tangannya, tapi dia terlalu gugup untuk menyadarinya.

Di tengah momen menegangkan itu, ponsel Ricky mulai berdering.

Nada dering itu merusak segalanya. Panggilan itu masuk ke nomor pribadi Ricky, hanya ada beberapa orang saja yang tersimpan di dalam kontaknya.

Sesuai perkiraan, Ricky langsung meletakkan dokumen itu dan mengangkat ponselnya terlebih dahulu.

Apa tidak ada yang lebih penting daripada mengangkat teleponnya? Diana mengendurkan kepalan tangannya yang sakit.

"Halo?"

"Tuan Fuadi, Nona Karunia tidak mau pergi dari balkon. Dia sudah berada di luar cukup lama dan sepertinya sedang merasa kesal."

Pelayan yang menjaga Lili meneleponnya. Nada suaranya terdengar serius.

"Aku takut dia sedang berpikir untuk mengakhiri hidupnya sendiri."

Sikap Ricky langsung berubah dan terlihat lebih suram. "Tolong berikan ponselmu padanya."

"Baiklah, tunggu sebentar."

Setelah terdengar suara-suara gemerisik di latar belakang, suara sedih seorang wanita terdengar di ujung telepon.

"Ricky ...."

"Malam ini anginnya cukup dingin. Seharusnya kamu tidak berlama-lama di balkon." Ricky menanggapinya dengan nada lembut, meskipun alisnya terlihat mengernyit.

"Lili, jadilah gadis yang baik dan dengarkan aku."

Mata Diana langsung terbelalak kaget.

Bagaimana perasaannya saat ini, duduk di sana dan mendengarkan suaminya membujuk wanita lain seperti membujuk seorang anak kecil, padahal dia tahu istrinya sedang duduk di depannya?

Diana merasa ini sungguh sebuah lelucon besar karena dia masih harus duduk di tempat itu. Dia merasa terjebak di kursinya karena tak bisa menggerakkan kakinya. Seperti ada batu seberat sepuluh ribu kilo menghimpit dadanya.

Walaupun belum resmi bercerai, Ricky berani menunjukkan kekhawatirannya terhadap wanita lain secara terang-terangan.

Jadi, apa artinya Diana bagi pria itu?

Kekejaman Ricky membuat Diana hancur sampai ke titik di mana dia tak bisa lagi menahannya. Saat dia berusaha menutupi wajahnya, tubuhnya gemetaran di luar kendali.

Walaupun begitu, Ricky tetap tak menyadari keanehan ini. Tangisan Lili yang menyedihkan menyerbu telinganya.

"Maafkan aku, Ricky. Semua ini kesalahanku. Aku sangat ceroboh sampai terlibat kecelakaan mobil. Tapi apa gunanya menyelamatkanku? Aku sudah tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan keturunan! Sekarang, kita tak mungkin lagi memiliki anak ...."

Akhirnya, Lili menangis tersedu-sedu dan histeris, sampai tubuhnya bergetar hebat.

Ricky memijat-mijat pelipisnya yang berdenyut setelah melepaskan kacamata berbingkai emasnya. Dia tak pernah mempertimbangkan memiliki anak bersama Lili. Selain itu, meskipun dia memilih untuk menikahinya sekarang, itu hanya karena dia telah menyelamatkan hidupnya.

Dengan nada penuh keyakinan, dia menjawab, "Tidak apa-apa. Lagi pula, aku tak pernah berniat memiliki anak."

"Tolonglah, jangan berbohong padaku ... CEO Grup Fuadi tidak boleh tak memiliki keturunan." Lili menangis tersedu-sedu lagi, wajahnya terlihat penuh penderitaan, suaranya serak dan menyedihkan.

"Aku tak terlalu suka anak-anak, jadi tidak usah mencemaskan hal itu dan biarkan pelayanmu membawamu ke dalam kamar untuk beristirahat."

Ricky ingin segera mengakhiri percakapan tersebut. Dia masih ingin bertanya pada Diana kenapa dia pergi ke rumah sakit dan mencari tahu apakah dia sedang sakit atau tidak.

Sayangnya, dia tak menyadari keputusasaan yang tersirat di mata Diana setelah dia mengucapkan kalimat tersebut.

Diana merasa sangat sedih karena dia barusan mencoba memanfaatkan kehamilannya sebagai alasan untuk menyelamatkan pernikahan mereka.

Bagaimana dia bisa sebodoh itu?

Ricky mungkin akan memaksanya untuk melakukan aborsi di rumah sakit besok jika dia tahu dia hamil. Dia akan melakukan apa pun untuk mencegah hal-hal yang bisa membuat Lili gelisah lagi.

Hati Diana langsung terasa dingin setelah memikirkan hal itu. 'Itu tidak akan pernah terjadi!' Dia bersumpah dalam hati.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kehamilan dan Perceraian2 Bab 2 Titik Balik3 Bab 3 Dia Tidak Ingin Punya Anak4 Bab 4 Kekasih Masa Kecil5 Bab 5 Pelukan Hangat6 Bab 6 Mengunjungi Kakek7 Bab 7 Di Rumah Sakit Lagi8 Bab 8 Hari Peringatan Kematian Nenek9 Bab 9 Perceraian Setelah Peringatan Kematian Nenek Ricky10 Bab 10 Lili11 Bab 11 Kamu Pikir Kamu Sedang Melakukan Apa 12 Bab 12 Dalam Hidup dan di Ranjang13 Bab 13 Dia Terburu-buru Ingin Bertemu Siapa 14 Bab 14 Wanita yang Tidak Logis15 Bab 15 Apakah Kita Berdua Dekat 16 Bab 16 Merusak Citra Keluarga Fuadi17 Bab 17 Apakah Diana Cemburu 18 Bab 18 Apakah Kamu Hamil 19 Bab 19 Tidak Boleh Menunda Lagi20 Bab 20 Aku Kesakitan21 Bab 21 Dia Tidak Akan Menginginkannya22 Bab 22 Pasangan yang Sangat Serasi23 Bab 23 Merobek Surat Perjanjian Cerai24 Bab 24 Sepuluh Miliar Rupiah25 Bab 25 Aku Adalah Satu-satunya Istri Ricky26 Bab 26 Sayang27 Bab 27 Meninggalkan Rumah Sakit Sendirian28 Bab 28 Kamu Tak Dibutuhkan Di Sini29 Bab 29 Foto Pertama Mereka Sebagai Pasangan30 Bab 30 Kejadian di Masa Kecil31 Bab 31 Kamu Mencintai Banyak Pria32 Bab 32 Penyelamat Masa Kecil Ricky33 Bab 33 Mengganggu Pria yang Sudah Menikah34 Bab 34 Keluarga Fuadi Akan Membuangmu35 Bab 35 Album Foto36 Bab 36 Dia Mungkin Akan Mengambil Anak Diana37 Bab 37 Aku Tidak Benar-Benar Ingin Menceraikanmu38 Bab 38 Tamu Tak Diundang39 Bab 39 Mansion Lola Dibangun Untuknya40 Bab 40 Dia Tersesat Dalam Hujan41 Bab 41 Apakah Kamu Tidak Apa-apa 42 Bab 42 Ketika Dia Lemah43 Bab 43 Kakeknya44 Bab 44 Apa Tujuan Lili 45 Bab 45 Mengapa Kamu Tidak Berkencan Denganku Lagi46 Bab 46 Kakek, Ada Sesuatu yang Ingin Kami Katakan47 Bab 47 Reaksi Kakek48 Bab 48 Perawatan Darurat49 Bab 49 Jaga Dia Untukku50 Bab 50 Aku Tidak Akan Menceraikan Diana51 Bab 51 Barang-barang Peninggalan Kakek52 Bab 52 Mari Kita Batalkan Perceraiannya53 Bab 53 Seorang Pria Misterius54 Bab 54 Menjalani Hidup Bahagia Berdua55 Bab 55 Suamiku Tersayang56 Bab 56 Jangan Cemburu57 Bab 57 Imbalan Apa yang Aku Dapatkan dari Membantumu 58 Bab 58 Mengikuti Keinginan Hati59 Bab 59 Wawancara60 Bab 60 Perusahaan Terakhir61 Bab 61 Teman Lama62 Bab 62 Ricky Cemburu63 Bab 63 Ricky, Apakah Kamu Gila 64 Bab 64 Apakah Dia Mendengar Tentang Kehamilannya 65 Bab 65 Wawancara Kompetitif66 Bab 66 Siapa Diana 67 Bab 67 Terbangun dari Mimpi68 Bab 68 Pasangan Selalu Mendukung Satu Sama Lain69 Bab 69 Urusan di Antara Kita70 Bab 70 Menurutmu Dia Tampan71 Bab 71 Kehidupan Pribadi yang Memburuk72 Bab 72 Kenapa Kamu Begitu Berantakan 73 Bab 73 Memulai Selalu Menjadi Bagian Tersulit74 Bab 74 Undangan dari Edi75 Bab 75 Aku Ingin Mengejarmu76 Bab 76 Menjemputnya Dari Tempat Kerja77 Bab 77 Apa yang Ingin Kamu Katakan Padaku 78 Bab 78 Aku Juga Melihat Pacarnya79 Bab 79 Ricky Tidak Percaya Padanya80 Bab 80 Kegembiraan Rahasia81 Bab 81 Kejadian Penyebab Konflik82 Bab 82 Ricky Cemburu83 Bab 83 Lili Menghilang84 Bab 84 Kembalilah Padaku85 Bab 85 Pilihan Ricky86 Bab 86 Keguguran 87 Bab 87 Penyelamatan88 Bab 88 Merahasiakannya89 Bab 89 Pemandangan yang Familier90 Bab 90 Saatnya Kita Pulang91 Bab 91 Bagaimana Denganku 92 Bab 92 Saling Membalas93 Bab 93 Ada Apa Dengannya94 Bab 94 Pergi Dari Rumah95 Bab 95 Diana, Maafkan Aku96 Bab 96 Akan Kuhabiskan Sisa Hidupku Bersamamu97 Bab 97 Hanya Dia yang Bisa Membuatnya Bahagia98 Bab 98 Toko yang Dia Beli Untuknya99 Bab 99 Dia Berbohong100 Bab 100 Utang Besar