DIANA, Istriku Cantik di Mata Pria Lain
erumahan Alam Bukit Raya
rumah. Diana pulang dengan selamat. Tanpa kurang suatu apapun. Dimasukkannya kem
" William menjawab pertanyaan Pak Anton t
ini. Bukan karena ada Cecyl,
nis dan urusan pekerjaan.
Membuat semua yang ada di meja khusus itu menoleh padanya. "Ah, bercanda hehehe." Perempuan
g suka bercanda, Pak. Hahahaha
sudah diputuskan, ya. Kendali perusahaan sekarang ada pada Willi
Pak Taheer. Calon mantu idaman. Begitu pikir Cecyl. Maka, sejak naik ke lantai atas ber
pemuda bertalenta seperti kamu, Willy.
*
jalanan dan genting-genting rumah. Diana terjaga seorang diri. Meskipun mata berat ingin tidur, hatinya tak bisa diajak kompromi. Wa
Wira hingga berada dalam lembah kenistaan. Pergulatan bersama Susan terjadi berulang kali. Derit ranjang menjadi bukti betapa panasnya permainan mereka. Nafsu menutu
rbaik, Susan.
agaimana mungkin seorang gadis yang belum pernah menikah, mampu melayani deng
*
ja jendela berhadapan langsung dengan halaman belakang rumah
?" tawar Diana pada ibu mer
asal buat
k, B
ndera, tapi Diana tak boleh abai untuk merawat ibu mertua. Karena tak ada asisten rumah tangga di rumahnya. Lagi pula, Diana sudah tak memiliki orang
a kabar d
pertinya langs
n bert
ira kan biasa begit
menutupi masalahnya bersama suami. Tak lupa beberapa lembar roti bakar ia s
ya. Wira memang
enyum. Menantu perempuan satu-satunya yang ia anggap seperti anak
masalah
Sebab terdengar bunyi gerbang pintu depan dibuka. Ditambah suar
u
l Wira. Cepat
k ada hal yang lebih menyenangkan bagi seorang istri kecuali mendengar
uk sabar dan ingin memenangkan hati suaminya, Diana telah melampaui banyak hal. Namun, cinta di hati Wira seolah enggan untuk tumbuh
pulang
ya
rantakan
g. Aku mau mandi. Capek. Habi
ana menghela napas dalam. Suaminya masih saja ketus. Mengabaikan. Tak ada sentuhan h
kantor. Diletakkannya seperti biasa di atas ranjang. Setelan kemeja panjang dan celana. Beriku
e
melihat sebuah noda seperti lips
a
idak, ini tidak mungkin. Diana menyangkal sendiri. Isi kepalanya sudah berpikir macam-macam. Jika diabaikan dan dibenci oleh Wir
eet
mbersihkan diri. Keningnya berkerut saat melihat Diana duduk di atas ranjang sambil mena
i mana saja
Dibilang dari pesta
n berbohong. Kamu ke mana hingga
bahas. Cepat siapkan sa
pertanyaan Diana. Namun di luar dugaan, Diana justru mendekat. Tangan
Wira muntab. Bisa-bisany
ak
sangat mengeju
apa yang terjadi hanyalah sia-sia. Ia melihat dengan kedua mata sendiri,
ah kebiruan di bagian dada suaminya. Kissmark yang jelas dilaku
agaimana rasanya tidur de
ekejap karena sakit hati. Jangankan manusia, binata
Diana lagi deng
mbung