DIANA, Istriku Cantik di Mata Pria Lain
... kam
ebat. Takut mengakui kebenaran yang sesungguhnya. Ia belum siap. Ingatannya semalam me
k William. Kalimatnya itu, membuat Wira
muda di hadapannya yang disebut dengan kata 'bocah' bagaikan pinang
k Taheer?" tanya
t sek
e
asalah tak berbuntut panjang. Ia berlutut di depan William. Seme
h aku!' b
memeluk lutut William. Namun lelaki berbadan jangkung itu melepas
liam sudah jijik sebab apa yang telah diperbuatnya tadi bersama
n siapa dia sekarang. Tak mungkin bersikap pongah. Bahkan jika bisa, ingin ia me
ibadi," ucap Wira sambil memohon. Kedua tangannya ditangkupkan
dang. Kini ia beralih menatap Susan. Me
panggil Willi
ya,
i yang tidur denganmu
Susan menoleh pada Wira, aset berha
anku setelah ini? Gagal s
wab
n. Logikanya berusaha mencari cara, agar ia tak sampai tersandung masalah besar yang berdamp
k Wira yang memaksa saya. Huhuhu ... saya h
ira yang mendengar aduan Susan
nya begitu, P
sus ini. William bukan lelaki yang bodoh. Bisa ia lihat bagaimana kual
k! Jangan diperca
udah lupa? Hah?!" Susan tak kalah ngotot. Hingga akhirn
melipat kedua tangan di atas peru
benar-benar keterlaluan. Sudah ketahu
ak," sahut Susan masih
salah, kalian berdua sudah tertang
ah Wira dan Su
n tinggalkan kantor! Ka
i, P
pi
saya dan Susan tidak ada hubungannya dengan Bapak!" Wira tak te
perusahaan bukan? Hukum saya, tapi jang
Aib? Masala
nghela nap
pa yang kalian lakukan ini adalah zina!
aya di perusahaan selama ini hanya isapan jempol semata? Saya bertalenta, saya orang
aling pandang deng
emecat Anda. Apalagi skandal yang tadi Anda lakukan. Sudahlah, cukup! Saya tidak mau membuang w
akan tetap di sini
ty. Atau ... apa perlu saya panggil karyawan d
l
enelan saliva. Diarak kelu
untuk berjalan
iar saya yang
coba bernegosiasi, karena lelaki di depan
i sendiri. Detik itu juga, mendengar pemecatan yang ditimpakan padanya dan juga Wira. Membuat Susan harus mencari jalan lain. Apapun itu akan ia l
miskin
bahkan terbalik. Membuat beberapa karyawan yang melihat mereka saling berbisik. Membicarakan dengan nada sumbang. Tanpa diberitahu pun, orang-o
gat dengan paras sendu yang tadi malam menangis di parkiran. Diana.
liam merasa gundah. Kepedihan yang Diana alami, seolah turut dirasakannya. Lagi-lagi
o
o
o
ata. Ia menoleh cepat. Pak Khair berdiri d
Pak Wira?" tanya Pak Khai
kan
au. Mengingat ia sangat dib
Hari ini ia akan melaporkan temuan di kantor pada Papanya. Prinsip t
k Wira. Anda memikirkan apa
la. Tak mungkin ia bercerita pada Pak Khair kalau gelisah ini kare
mbung