icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

DIANA, Istriku Cantik di Mata Pria Lain

Bab 3 3. Memberi Kejutan

Jumlah Kata:1299    |    Dirilis Pada: 26/06/2022

Pemilik perusahaan AXA Corp tempatku bekerja. Beliau orang yang sangat penting

a?" tanyak

a. Bawa istri Anda pulang, atau Anda akan s

ang parkir?" ledekku. Kutepis pikiranku tadi yang menyam

ali attitude Anda. Cepat ba

aha, berani sekali

u menurut. Jelas pria kecil ini bukan siapa-siapa. Kalau pun kebetulan mirip dengan waj

ak lagi bicara. Mana bisa? Gengsi dong. Pemuda di depanku ini bahkan terlihat seumuran

at aku membelinya. Tampak jarum jam menunjukkan waktu hampir pukul sebelas m

nta antar pada lelaki ini untuk sampai depan. Pesan

kok?

per

! Ma

ungguh begitu sia-sia. Cukup ini yang pertama dan terakhir kali. Aku tak akan memb

*

Auth

pura-pura tak melihat bahwa Diana sedang menangis. Ia memilih untuk mendengarkan musik dari dalam earphone saja. Mode pesawat

membelai wajah. Tawaran untuk masuk ke perusahaan yang tadinya ia tolak, sepertinya akan ia terima. Sebab melih

empat semula. Perempuan yang lebih tepat dipanggilnya dengan sebutan nama itu

dan dingin," ujar William akhirnya setelah h

esan taksi online. Anggap saja saya seorang tukang parkir. Mari saya antar." William berbicara lagi. Kali ini Diana menoleh. Ramb

na masih muda, usianya bahkan masih di bawahnya. Naluri sebagai lelaki itu menyam

dengan sebutan 'Bu'. Berusaha untuk menyadarkan hat

saya kesuli

a ba

saya merambat s

bil. Tak ada pilihan lain. Tubuhnya mulai menggigil karena dingin,

Hampir mendekati pintu utama parkiran. Susah payah ia berjalan tanpa alas kaki. Beruntung sebab ada William yang m

a," jawab

a gawainya mati. Ah, gelisah. Bagaimana nasibnya setelah ini. Diana menoleh ke arah gedun

ini?" gumam

ma sekali tak ada perubahan berarti. L

antar

mpilannya, tapi karena sejak bertemu tadi, lelaki itu memang diam di tempat parkir. Menyendiri seperti sedang menjaga

" tanya Wil

rlu. Saya di sini saja.

a tahu, dia bahkan abai d

kan s

bus napas kasar. Jika bukan karena kasihan dan

punya mobil, mari saya a

ngkin saya berduaan di dalam mobil dengan Mas ini. Kalau pun driver t

gitu ..

gi, segera diaktifkannya mode gawai dari pesawat menjadi normal. Semua akses baik data maupun jaringan seluler kini meny

k

k

k

ten di rumah Papanya. Ditekannya tombol panggilan berwarna hijau. Setela

di gedung tempat pesta berlang

ikan sikap William, menjadi penasaran. Keningnya

ada Mas Wira tadi bukan

ah William saat mendapati Di

manggil Ibu. Anda masih tampak sangat

ning berkerut. Memang penasar

yang serius. Lucu sekali. Sengaja ia tak menjelaskan siapa jati dirinya

enti tepat di depan gerbang masuk. William melamb

Supirnya perempuan sesuai p

anu, Ma

n bahwa mobil itu aman?" William cepat-cepat mem

matanya menelisik kejujuran di wajah William.

hkan, pertemuan tiba-tiba ini ... ah, entahlah. Situas

getar. Antara h

riskan. Sudahlah. Silakan masuk mobil, udar

dalam mobil. Tak lama, mobil kemudian

emekik nyaring. Panggilan masuk

ni sudah hampir tengah

membuat William mau tak mau harus

agi, Pap. Tunggu, W

Pesta selesai jam satu

ia

il koper berisi pakaiannya di dalam mobil. Sudah saatnya untuk berganti kostum. Hat

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka