Milik Tuan Haden; Antara Dendam dan Cinta
dir memberikan harga fantastis untuk membawa ia pulang. Pandangan wanita itu sama sekali ta
mengerti sejak kapan dirinya terus berpusat
lar," ujar James dengan nada membisik. Maxton tak menanggapi ucapan sang tangan k
olar," tawaran sel
ng lebih tinggi. Anya tak peduli, pun jika ia berhasil di beli dengan harga fantastis yang ia dengar dengan indra pendengarannya sendiri, gadis itu bisa membunuh
dangan saling bersitatap, Tuan Edrward yang bertahan dalam penawaran yang amat tinggi itu hanya tersenyum puas dengan dagu yang dinaikkan. Tentunya tengah merasa tidak ada satu pun pebisnis la
ali tak berniat teralih, tetap menatap manik
respons. Tentunya masih tetap
kelewat samar itu, James mengangkat kedua alisnya. Pertanyaa
uan?" t
itu memberikan penjelasan. James tersentak selama beberapa saat, merasa
belum-sebelumnya," jawab James mencoba menilai. Haden l
respon balasan, "Terlihat agresif lewat pa
ngguk membenarkan, "
aran yang sebelumnya diudarakan Tuan Edward belum berakhir. P
Harga yang amat sangat tinggi itu diudarakan oleh Tuan Gerlad. Mendapati rekan bisnisnya mengudarakan taw
tanya pembawa acara yang sepertinya siap mengakhiri
nya. Keduanya sama-sama larut dalam pandangan me
langan. Tak kalah mengejutkan, pria itu menawar dengan kocek yang jelas amat menggiurkan. Pandangan semua orang di dalam ruang luas ini kini tertuju
bertindak tak pada tempatnya? Jadi, ini ending dari pertanyaaan yang sebelumnya Tuan Maxt
aimanapun lima ratus ribu dolar bukan sejumlah uang yang sedikit. Tentunya, para undangan yang lain tak bisa menguda
ra tiba-tiba sembari mengambil alih microphone dalam genggaman pembawa acara. Bingkaian wajah wanita setengah baya penyelenggara pelelangan wanita malam ini dipenuhi denga
asan. Sedangkan James hanya bisa memalingkan wajah sembari mengembuskan napas panjang. Ini akan menjadi rumit. Berhubungan dengan orang-orang di dalam klub malam ini tak akan berujung baik, mereka semua memiliki sifat tamak yan
uan Haden." Pembawa acara menunjuk Anya. Merasa ditunjuk dengan tak menyenangkan sedemikian. Anya ke
guan. Segala apapun yang terjadi pada tuan muda pasti akan laki-laki itu r
ngkat. Haden sepertinya terbawa dalam manik hazel milik wanita yang telah ia tawar dengan harga ter
n terpercaya tuan muda Maxton itu memilih menurut dan meng
lik wanita itu. Dari posisinya saat ini, Haden merasa cukup pandai menilai ekspresi dan tatapan setiap orang. Namu
nita di atas panggung. Haruskah ia berkata jika wanita itu cukup beruntung? Se
Usai setelahnya, pria matang itu beranjak. Tentunya guna menyelesaikan sejumlah uang pada Madam Elis. James untuk