Milik Tuan Haden; Antara Dendam dan Cinta
an mendekat. Rasa nyeri dengan bau khas darah langsung masuk ke dalam indra penciuman, jangan lupakan
lau dengan posisi berjalan. Kemampuan menempak pria itu memang tidak bisa diragukan. Pertarungan kembali di
u tertuju pada punggung Anya yang sudah dipenuhi darah. Anya bisa mendengar pria itu menggeram, tetapi ia tidak bisa menatap Haden saat ini karena laki-laki itu memaks
nang khasnya. Anggota lain langsung menyerbu Haden, tetapi laki-laki itu tetap tenang sembari menodongkan senapan. Anya mem
ia tidak terluka cukup parah seperti ini. Dan sialnya, ia langsung terluka saat belum se
rbebas dari senapan. Laki-laki itu menggenggamnya dengan sedemikian erat. Anya ti
mengudarakan tanya saat nyeri yang ia rasakan kian menggila. Sepertinya, pi
langsung memasang badan di depan tuan muda. Mereka mencoba melin
alikan tubuh Anya. Darah yang keluar semak
Berniat mati dengan cara tak eti
tidak tahu apa yang mesti dijadikan respon
aden menggendongnya di depan tubuh. Pria itu meletakan kedua tangannya di bawah pingg
angannya pada leher pria itu walau dengan raut
pria tanpa adanya jarak? Kini Anya merasa gila seka
ena punggungmu lah yang terluka," ujar Haden. Nada bicaranya t
masih bisa berjalan!" cerca Anya
ion dengan gerakan sedikit tergesa-gesa. Merasa di acuhkan, Anya mengembuskan napas pan
an peran tangan kanan terpercaya Haden itu
itu langsung berubah pias saat menyadari Nona Anya berada
mengerutkan dahi, pasalnya ia memang s
den, ia tidak berniat mengeluarkan sepatah suara pun
erontak kecil," respon Haden se
uh pada tubuhnya. Hendak bagaimana pun, sepanjang hari selama wanita itu
esal. Wanita itu menolak bersuara karena itu h
selesaikan ini dengan cepat." Haden bisa merasakan tu
n," balas
kaki yang tertunda. Sekarang, ia h
*
mar wanita itu, melainkan lang
entara pria itu langsung mencari kotak P3K di lemari kecil tak jauh dari ranjang.
ih terpasang sebelumnya. Lantas berjalan mendekat ke arah Anya
" perintah Ha
an tatapan protes, "Tidak aka
njang sembari memalingkan w
a tidak ingin lukamu infeksi, kau bisa menurut padaku sekarang. Aku ti
ta itu akhirnya membalikan tubuh memunggungi Haden. Anya membuka gaun yang ia pakai dengan satu kali
ai pria normal, Haden sempat menegang begitu disuguhkan punggung
apku dengan tatapan sepert
kkan diri di belakang tubuh Anya untu
cukup lama tak memegangnya," ujar Haden. Kini la
tahun-tahun. Jangan berharap aku akan kehilangan k
gi balasan Anya membuatnya bungkam. Wani