Milik Tuan Haden; Antara Dendam dan Cinta
BELUM P
ng berasal dari dua orang gadis tak jauh dari tempat pijakannya sekarang. Ia meringis, la
yang menyatu bingung. Atensinya menangkap ruang terang dengan interior cukup
a sembari menatap kedua wa
bertukar pandang, sepertinya juga tidak
morinya berkelana, lalu menangkap sekelibat kejadian tak terduga antar dirinya dengan sang kakak tiri-Alex. Laki-laki tak tahu diuntung itu benar-benar tidak bisa di
waku kemari?" Anya kembali b
ragu untuk menjawab. Anya masih setia dengan wajah tak mengerti s
lis." Lagi-lagi masih dengan nada melirih dan
ngkap bersama rumah bordil? Pria itu benar-benar tidak waras, ya? Namun sepertinya yang perlu disalahkan di sini adalah d
ujarnya setelah
dahi wanita itu berkerut. Wajah keterkejutan tercetak sedemikian jelas dengan kedua tangan yang belum berhenti
gnnya tetap ada dalam genggapan. Laki-laki tak tahu diuntung itu pasti mengambilnya, Anya yakin sekarang. Ya Tuha
gadis yang duduk meringkuk di hadapannya, mereka langsung saling memeluk satu sama lain dengan wajah ketakutan. Tak memusingkan apa yang tengah terjadi, atensi Anya
a juga terangkat. Suasana hatinya tidak baik, ia kehilangan sena
tanya dengan na
hnya dengan nada tak senang. Setelahnya, atensi laki-laki botak it
a. Kedua wanita itu langsung mengiyakan dengan anggukan kepala kel
u, wajahnya sedikit familiar. Bukankah ia adalah pengawal y
balik dengan pandangan tak biasa, Anya yang men
lah. Aku kurang menyukai wanita agresif seperti anda," uj
a, ia sudah tahu ini berhubungan dengan kakak tirinya. Namun yang
baju? Kita benar-benar berada
i klub
dil, tempat untuk melelan
h gadis itu memancarkan amarah, ia tidak menyangka Alex akan melakukan hal ini demi
*
tuju lurus dengan sorot mendatar. Ia kira, hanya ada tiga wanita. Namun siapa yang menyangka ada belasan
n ini." Seseorang mengudarakan suara. Anya langsung beralih menatap pria yang baru saja mengudarakan suara.
beberapa wanita langsung menahan pekikan dengan wajah penuh keterkejutan. Mereka pasti tidak menya
mpat berniat mendekat bilamana tak ditahan oleh pengawal lainnya.
alas pria itu tak senang. Anya kembali mengangkat kedua alis, "Be
nnya yang lain untuk tidak terpancing. Ia berjalan dengan wajah marah
r. Beberapa wanita yang lain tersentak, tentun
erhenti tepat di depannya dengan pandangan marah. Sayangnya gadis itu bertanya dengan atensi tertuju pada rekan pengawal klub yang sebelumnya menahan
mbuka mulut?" Ia
pannya yang tampak tersentak lantaran merasa terkejut. Semua wanita yang kini berada di ruangan yang sama deng