The Letter I Wrote For You
a merasakan banyak cahaya yang masuk ke matanya. Dia menghela napas panjang. T
Saya sudah membuat resep untuk obat yang bisa dikonsumsi oleh pasien." Sayup-sayup Earlyta mendengarkan penjelasan dokter yang-sepertinya-menang
rly
sung menemukan jawaban dari pertanyaannya sebelumnya. Ternyata Ars
ah lama mengenal Arshaka. "Kamu kenapa?" Tangan Earlyta yang te
sebelumnya gerakannya ragu. "Kamu ... kenapa kamu membahayakan diri kamu dengan menemui Gio send
u semua permasalahan yang dihadapi oleh Eralyta. Tapi, dia tidak pernah bisa langsung mengekspresikan kekesalannya pada Gio. Buka
ijak jika nama mereka tercoreng hanya karena Arshaka membantu permasalahannya
mbiarkan kamu tersiksa sepert
ng begitu berarti bagi aku." Earlyta tidak sungkan untuk menyentuh sisi wajah dari Arshaka. "Terima kasih, ya, kamu sudah mau menemani aku selalu." Earlyta kadang heran, apa yang membuat Arshaka mau b
sahabat kamu untuk selalu menemani kamu. Tolong jangan menganggap diri kamu beban atau
rly
H
nta tolong agar kamu tetap bertaha
amun dia tidak menga
*
arikan ke rumah sakit karena luka-luka. Arshaka tidak mengatakan apa yang membuat Earlyta sampai luka-luka, ta
Anne setelah sebelumnya ber
a yang berasal dari keluarga terpandang itu-Anneliese Januar berasal dari keluarga Wijaya, keluarga yang menguasai
ng itu, Earlyta selalu takut karena mer
ulurkan tangannya dan menyentuh punggung tangan Earlyta. "Ta
l. "Tidak apa, Tante
hannya di wajah Earlyta. Anne pernah ada di posisi Earl
apakah Tante boleh
ngguk. "Tentu
Gio, tapi dia tidak tahu kapan lagi dia memiliki waktu berdua dengan Ea
dangannya. Dia tahu pasti Arshaka yang memberitahu Anne Januar-tidak, Earlyta tidak ma
nte sungguh menyesal jika itu terjadi. Tante akan melakukan apapun agar kamu bisa tenang. Bagaimana?" Anne sudah mengetahui segala cerit
yta menghela napas. "Aku
mendengarnya, ya. Apa kamu butuh bantuan Tante? Tante bisa mengenal
angnya, dia memilih untuk tidak selalu mengandalkan mereka. "Aku akan memberitahu Tante nanti. Terima kasih, Tante." Earlyta sedari tadi hanya tersenyum
erluka begini k
." Dan Anne tahu, kalau dia tidak segera mengambil tindakan tegas pada s
*
i mana E
yang sudah membuat sahabatnya menderita. Ketika Anne, ibunya, menggantikannya untuk menjaga Earlyta di rumah sakit, Arshaka memanf
n berjuang
annya bertepatan dengan Gio yang juga
Arshaka memasukkan ponselnya ke saku jasnya dan bersikap biasa
tersenyum kecil. "Apa dia memberitahu sesuatu pada kamu?" Gio meminci
amu melakukan sesuatu? Aku khawatir s
ludahnya gugup
ri tepat di hadapan Gio. "Kamu tahu kalau aku akan membunuh kamu jika Earlyta ke
karena yang pada akhirnya memiliki Lyta adalah aku, bukan?" Gio tersenyum
*