The Letter I Wrote For You
Dia sebenarnya bisa saja pergi ke sana tanpa memberitahu Earlyta, hanya saj
uatnya sadar. Benar juga, Earlyta mungkin berpikir kalau dia tidak memiliki hak untuk melaran
tika Arshaka tidak mengatakan
matanya dan berdehem
arlyta tertawa kecil. "Jad
gan dari Earlyta terlalu tinggi. Wanita itu tidak peduli dengan dia sama sekali-maksudnya, Earlyta
teman lama pasti sa
opik agar obrolan mereka tetap berlangsung dan memb
u dengan aku, apa m
a habiskan bersama dengan Earlyta, walaupun hanya dari panggilan
sha
*
rwarna abu-abu yang akan membalut tubuhnya den
yang membuat Arshaka menggelengkan kepalanya secara refleks,
jurusan kuliahku, M
"Mama lupa kalau kamu ada acara, padahal Mama in
sambil mengenalkan dia pada wanita-wanita yang merupakan anak dari teman-temannya. Arshaka tidak akan masuk pada jebakan yang sama, setelah tiga kali dia
ti-hati,
rapikan penampilannya, dan mematut dirinya untuk kesekian kalinya di cermin. Dia harus memastikan k
mengabari teman-teman kuliahnya yang memang berencana untuk per
rangka
kemanapun dia pergi, tentu saja dia melakukan itu dengan h
a menit hingga Ea
Arshaka. Ha
terkesan sebatas formalitas belaka, tapi tetap saja apapun pesan yang
u terjadi apa-a
engan hati yang berbunga-bunga hanya k
*
tang, berbeda dengan dirinya yang awalnya sempat ragu mau datang atau tidak. Arshaka memberikan kunci mobilnya pada vallet parking dan melangkahkan kakinya dengan p
u Arshaka J
t tampan. Maturity h
t sangat dewasa
luarga terpandang. Tidak heran kalau
kan pujian dan bahkan confession langsung dari teman-teman angkatan kuliah
ballroom hotel tersebut. Tapi, dia mencoba untuk tidak terlalu mengindahkan hal itu dan tetap mencari
aka J
alah salah satu temannya di jurusannya yang cukup dekat dengannya. Dewa Abimanyu
nya. Dia mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Ar
tidak be
tunya orang yang ditanyai oleh banyak gadis karena kamu
menceritakan seberapa banyak teman-teman gadis mereka yang ingin dekat dengan Arshaka. Sementar
membalas perasaan mereka, karena hatinya sudah dimiliki oleh wanita lain. Wani
u ikut?" Tipikal anak Jakarta sekali, batin Arshaka. Arshaka berpikir sebentar, dan karena di
kan kalau aku masih hidup," candanya yang me
udah menikah dan memiliki anak." Dewa mulai membuka obrolan la
tan untuk memasuki fase baru
amu?" tanya Dewa sa
pa
Atau bahkan memiliki pacar? Aku yakin banyak
ku belum memiliki rencana ke sana. Maksudku, yes I will, aku tent
terlihat sekali dari raut wajahnya kalau dia sudah
an melupakan semua fase pendewa
an menganggukkan
*