Si Cacat & Si Sempurna
, dan kamu datang
•
sini dulu
" Dani keluar dari mobil dan meninggalkan Agatha yang se
leh orang-orang penting-terutama rekan bisnis Dani, Agatha sangat ingin pulang dan mengunci diri di kamarnya. Ia juga tak nyaman men
or cabang Asoka Group yang notabene dimiliki oleh Ryan-ayah Rio, mungkin itulah alasan paling tepat Dani menga
lu-barulah kaki kiri yang sudah tak berfungsi lagi. Ia menutup pintu dan mengedar pandang ke penjuru parkiran, keadaa
mnya yang tak nyaman dipakai apalagi dadanya terekspos cukup jelas, hawa ding
erhasil membuat Agatha menghentikan langkah
ng cukup formal dan pas untuk tubuhnya, poni acak-acakan Jonas jatuh di dahi-menambah kesan baby face
Agatha dari ujung kaki sampai kepala, gadis itu memang tampak sempurna meski kakin
emasang raut datar, "saya
, "Iya, gue Jonas." Remaja
tapi buru-buru ditepisnya prasangka buruk itu. Lagipula makhluk bernama
ath
Sekarang Jonas memamerkan kebodohannya sebagai laki-laki kupe
saya mas
angan dipakai," pesan Jonas membuat Agatha tersenyum tipis
•
a. Ia memilih kembali duduk di sebelah kemudi seraya menyandarkan punggung yang dipenuhi sejuta beban tak kasat mata, rasanya lebih tenang sendirian daripada mendengar hiruk pikuk gelegar tawa atau ocehan orang-orang tentang uang, relasi, pendidikan anak mereka bahkan membandingkan yang satu deng
a, ia tak suka tatanan rambutnya yang sengaja dikeriting malam in
n karbondioksida dalam tubuhnya. Ia ingin lekas pulang sekarang, tapi acara baru saja dimul
banyak hal yang begitu tak sejalan dengan pemikiran serta kata hatinya. A
erada di balik kemudi dan baru saja menurunkan kaca jendel
nas sedikit terkejut me
juga d
pain." Jonas tak memiliki alasan l
bosenin," aku Agatha tanpa peduli ia bicara dengan
dia tadi bicara sama cewek lain terus lo kesal-jadinya ngumpet di situ," asu
ang benar. Soal Rio itu urusan dia, kami cuma berteman." Raut Agatha berbeda dari saat gadis
ekali sibuk membenarkan posisi gaun hitam miliknya. Jonas bahkan tersenyum kecil saat Agatha sibuk mengatur japit rambutnya, terlihat sangat tidak nyaman. Lalu ia berakhir di dalam mobil setelah benar-benar merasa penat dengan acara di dalam, khus
a isi hati orang," ujar Jonas tersenyum miring seakan mengi
enerawang, tak menghiraukan tatap
ua, jadi nggak ada yang bikin cemburu. Udah gitu sharing p
am, lima menit berselan
i kampus, saya pengin dansa tapi nggak bisa."
pandangannya jatuh hati.
n kembali menyipi
siapa tahu suatu ha
tuk Agatha langsung pada topik masalah, "
Jonas tanpa
mong aja. Saya juga mau jadi cenayang yang bisa baca pikiran orang lain, b
udah itu ya?" Agatha kembali tertawa, tawa yang bagi Jonas diartikan sebagai rasa sedih. Tanga
tu lumpuh, terus hati sam
ih kasih saya napas buat waktu selanjutnya. Seenggaknya saya hidup buat membu
ngkuk menyentuh jendela, menatapnya dalam lekat perempuan di dalam sana. "Jangan nilai lo nggak berguna, Tuhan mencipt
tertarik tanpa terpaksa. Namun, saat tangan Jonas terulur tanpa
berdua n
gatha, ia menoleh ke sumber suara yakni Rio yang baru datang ke parkiran
dangkan Rio membungkuk menatap Agatha lewat j
a di sini?"
kenapa kamu kelu
ariin dan ternyata ada di s
nyandarkan kepala pada jok mobil, la
t tongkatnya. Sungguh, Agatha jauh lebih sempurna tanpa tongkat itu dan mungkin banyak yang antre menunggunya, tapi Tuhan sengaja memberitahu ba
h bersama Rio, terdengar pula tawa mereka begitu mengganggu indra pendengaran Jonas. Ada yang kontrad
•