Sang Pelakor Istimewa
nnya?" tanya William memastikan. Esmeralda yang sed
, istri sah!" seru Es
aku dan
a? Kau mau katakan
n melukai perempuan yang dicintainya dengan cara tidur dengan perempua
amilan. Kau tahu kan kalo aku tidak bisa!" Bola mata Esmera
irkan bayi, kau harus
rtanya bahkan mengancam akan mere
usap pipi William dan mengecup hangat bibir suam
akan kepadanya untuk tid
reka hanya beberapa sentimeter jaraknya. William menatap Esmeralda, dia memperhatikan
au tidak
illiam bingung. Esmeralda menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan dengan pel
ap wajah William. "Aku sudah yaki
angat mencintai perempuan yang ada di pelukannya saat ini. William sedikit kecewa, namun jika di
ayang, jangan jatu
a!" sahut Esmeralda mempertegas. Wi
a. Dia sudah mengambil keputusan ini. William menatap
ng?" tanya Willi
elah itu, Kala akan melahirk
*
an Esmeralda tadi pagi. Kala merasa bahwa lelaki itu tampak sangat asing. Kala tidak ingin melaku
udah s
memakai pakaian mini. William sangat tahu, p
menyala menatap William. Kala ketakuta
at ini. Menunjukan tubuhnya kepada lelak
lalu segera lupakan apa ya
yang sangat mempesona. Sejujurnya, dia terangsang dengan
tu. Kala menutup matanya saat William melakuk
reka bertemu. Sialnya, mengapa jant
nya, sedikit sakit
berusaha menjauhkan wajahnya dari Wil
membuat anak jika ka
tidak
k memberikan sentuhan lembut kepada gadis itu. Kala men
amun sekarang, dia menjadi istri dari lelaki asing dan h
eharusnya kau tidak ke
ya. Kala berusaha menahan desahan yang ingin keluar dari b
h istriku!
menahan desahannya. Air matanya mengalir di pipi. Lelaki itu berhasil melepask
melakukannya sekali saja lalu segera pergi m
erempuan itu. William dengan lembut melakukan pemanasan agar
ian melakukan apa yang seharusnya dilakukan pasangan suami istri. Perlahan, Kala menjer
n anak u
, biarkan milikku me
*
berada di depannya. Hatinya benar-benar terluka namun Esmeralda tidak pu
terbaik. Perempuan itu masih sangat polos dan
n begitu menyayat hati Esmeralda. Dia bahkan bisa
arah. Sejujurnya, dia tidak kuat. Namun berusaha berada di dep
embuat Esmeralda menangis. Esmeralda bergegas berlari masuk ke
menatap ke arah kamar dan menatap peremp
agi, ma
masuk ke dalam kamar. Baru kali in
gapa melak
kan tuan William
smeralda menyeka bulir air matanya. Dia menatap bibi Gagi da
angat menyan
a tahu bahwa pelayan setianya itu ti
u tugas Kala, Bibi. Setelah itu, Kala ak
William jatuh c
lengkan kepala s
ia sangat tahu William. Suaminya itu tidak mungkin jatuh cinta deng
empuan paruh baya itu kemudian keluar dari dalam kamar. Wajah bibi Ga
ambu