Enemies Wedding
ang tergurat di dalamnya. Secarik kertas itu membawa penengadah
... tidak setuju. "Bisa jelaskan kenapa saya hanya boleh keluar d
zed itu. Netranya melirik ke kunyahan Anja yang berhenti. Ya ... masa bodo. Jari kanannya menunjuk kertas dengan tulisan hasil g
kerja, Nona Lovani!" Benda tipis persegi panjang it
di malam hari saya tidak boleh keluar kamar, sementara di pagi harinya s
an
"Terima kasih sudah memberikan saya makanan ha
t cerah yang ditunjukkan Lovani. Kepergian Anja tak memberikan Lovan
hunya tidak peduli, mulai memasang alat tempurnya, kembali memb
*
n
h saya ke butik butuh lima belas menit. Jika dalam waktu tiga puluh menit
gemulai itu telah mengetikkan balasan r
va
hat di apartemen saya, kendaraan saya sudah tidak bersisa di
i
n
erasal dari apartemen kamu? Saya sudah membuang semuanya kar
berupaya agar mengurangi interaksi tidak penting dengan lelaki itu! Tapi sepertinya Anja sengaja menamba
va
owroom kendaraan dahulu. Saya akan
n
k dahulu, barulah saya akan men
telepon di bagian kanan atas dari nama si bajingan itu. Layar p
i marah. "Apa sulitnya untuk Anda, sih?! Saya tidak meminta An
hubungi Anda melalui pesan. Jadi saya yang berhak menentukan untuk tujuan saya menghubungi Anda,
Anja G
ya sampaikan. Silakan putuskan sendiri, ingin menjadi calon istri terhormat atau calon istri pembangkang. Tentuny
nj
u
mengira bahwa dengan kepindahan sementara waktu Lov
isahkan dirinya dari lingkungan pria itu! Tidak sudi digabungkan d
arahnya bukan turun
g yang berlipat-lipat daripada hubungan love-hate de
a, weeken
*
a. Bibirnya nyaris cemberut ke bawah karena baru saja melewati page
diingat Lovani. Yang ia tahu hanyalah merk-merk yang biasanya ia pesan secara online,
layan di sana cerah. "Tuan Anja sud
ke depan. "Tidak bisaka
p sebagai penghinaan nantinya. "Masuklah, Nona. Tuan Anja sudah menyiapkan beberapa baju u
gah. Ikut melaju berdampingan dengan orang yang membawanya masuk. "Hei! Itu priv
pan. Sampai di ruang tengah dengan sofa lebar di depan sana, bersama seseorang yang menyampirkan lengannya di sandaran sofa begitu lebar. Pelayan
a. Dasar pria tidak tahu malu. Apa-apaan tingkahnya yang menaikkan kaki
i tidak mendengar berita simpang siur mengenai kamu yang seen
Selama perusahaan saya berjalan dengan aman da
bertemu, dapat ditempatkan dalam keheningan dan kedamaian. Pemandangan yang lan
ersiapkan. Nona bisa kemari untuk mencob