Enemies Wedding
U
target bidikan Lovani. Tak meleset sesenti pun, membungkan
dipertemukan dengan bibit kebencian yang membatasi, mungkin ia akan
r
s tampan itu dalam keadaan buruknya. Tawa licik yang terlepas sudah disimpannya rapa
pekerjaan kalian!" tit
emudian menundukkan kepala para pekerjanya. Beberapa barang yang t
ng di depannya alih-alih mementingkan semuanya. "Kenapa? Anda meras
tidak pernah menggunakan kekerasan kepadamu, Nona Lovani. Kalau Anda te
verbal untuk melawan saya. Saya tidak bermasalah dengan itu," tantang Lovani. Sen
ebesaran itu entah dimiliki oleh siapa, tapi yang jelas, kemeja itu adalah
ah ia menelan salivanya yang tersekat di ujung, sampai tak bisa bereak
alu sepadan untuk menjadi lawannya. Namun, pertama kalinya, Anja
a sekarang ini? Terakhir kamu memperlakukan saya sama persis, sekarang kamu juga
kan wajahnya, sedikit berjinjit untuk menggapai telinga
pan berkabut saat seseorang menginginkan perempuan. Ia tahu, karena ia sering m
uh Lovani? Ia pun, bukan wanita yang mudah memasrahkan sesuatu yang bukan kehendaknya.
njatuhkannya. Salah siapa? "Anda menginginkan saya, Tuan Anja? Atau diri An
ona Lovani. Anda bahkan tidak tahu ap
a baik-baik. Tidak baik juga, tapi lebih sopan dari cara Lovani mengusir di
tnya terikat hingga memeras wanita itu sampai di titik darah penghabisa
dan semaunya itu yang akan diberikan Anja kepadanya. "Masih beruntung Nona seperti ini kepad
sar pada saya, lakukan! Maka saya akan membalas setimpal dengan apa yang Anda
h terperangkap jelas ke dalam telinga sensitifnya. Menyambut ucapan itu separuh-se
. Dan untuk pertama kalinya, ia harus bergerak alih-alih memuaskan dirinya sendiri. "Kalau itu yang Anda in
*
gian yang tersisa dari apartemen ini! Dibiarkan kosong t
g tersisa! Lenyap tak meninggalkan jejak maupun bayangan. Sepanjang mata memanda
n ia sama sekali belum mandi. Dan si pria yang tidak punya hati itu telah m
in
82
tion
mereka akan menjemputmu untuk ke rumah saya. Semua barang-barang Nona berada di sini. Pilahlah
rih payahku, huh?! Dasar pengatur!" sungut Lovani tak henti-hentinya. Benda pipih it
Lafael is
menjadi sasaran kekesalan, pengaduan, dan keluhan dari Lovani. Yang disuk
vani sebagai pendamping. Bukan si penyu
ndatarkan lagi suara dan emosinya agar tak mening
erkas menumpuk untuk ditandatangani oleh Nona, dan Nona tidak ada kabar hari ini.
. Tolong siapkan pakaian yang sekiranya nyaman untuk saya pakai. Sampaikan