Enemies Wedding
at ketimbang apartemennya itu. Apartemen yang biasa ia tinggali s
Sangat. M
dan sangat membenci Anja sekarang. Padahal, dulu ia tidak begitu m
penyabar, bukan juga orang yang ingin kesulitan membersihkan rasa tak menyenangkan ini. L
i mobil. Kabur secepat kilat setelah ujaran per
pan rumah Anja. Lebih asyik dengan dunianya sendiri, di
dam. Semua memberikan masalah ekstra untuk ditanggung oleh Lovani. Belakang kepalanya bersa
l
lebar. Si pria itu membungkuk, menunduk dengan tilikan tak senangnya.
m itu. "Saya punya beberapa pertanyaan sebelum masuk ke rumah Anda, Tuan Anja. Dan bila ad
nya, ucapan itu berhasil tertahan di ujung lidahnya. Sebelum ucapan Lovani menjadi k
ng mengambil alih di sini. "Kalau pertanyaanmu mengenai hal yang
Anja. Yang saya inginkan adalah kenyamanan dan ketenangan. Jika ada satu hal
, ia ingin tersinggung, tapi ini seperti tabiat yang tak akan bisa dilepaskan dari Lovani. Layaknya satu kesatuan, ta
ling mengunci, bergulat melalui sengatan statis dengan medium udara. "Jadi, saya tidak tahu sesungguhnya apa niat Anda meni
ja terdiam akan ucapan tepat sasaran Lovan
ovani. Wanita itu condong ke arah menerima tanpa bantahan, meski bibir yan
gan paksaan, setidaknya wanita itu pada akhirnya mengikuti Anja. Keduanya tak
aya akan ti
alah suatu kesulitan tersendiri. Maka, yang terjadi adalah ia yang meleba
ari sebagai perhatian utama yang cukup menenangkan untuknya. "Ada dua. Kamar
angsung menyodorkan jawabannya tanpa
menghentak sekali ke tanah. "Kamu itu sangat tida
tap melakukannya. "Lagipula cepat atau lambat Anda akan m
g jari jemarinya diluruskan. Suara peregangan kecil tercipta ak
a untuk sekarang. "Akan saya buat perjanjian untuk bertugas saling membersihkan di rumah ini. Say
l
belakang sana. Berganti ia yang meninggalkan Anja, setelah tadi Anja meninggalkannya. "Kebetula
*
a
? Ini lebih mirip kamar utama ketimbang kamar tamu! Bahkan kasur ini beru
kalinya sejak bertemu dengan kasur. Padahal, dulu ia selalu menem
secara langsung. Dan ia tidak akan dap
bahwa banyak pekerjaan yang ditinggalkannya dan belum terselesaikan sampai saat i
ernah bisa menyelesaikan mas
. "Apa salah kalau aku berhara
yang diharapkan Lovani tak pernah menghiasi bola mata indah
ih dirinya. Apa pun yang terjadi, pengaduan itu tidak pernah sampai. Namun, apabila dikabul
laptop dan ponsel. Membuka beberapa lama
kan itu, tak lepas dari celah
pai akhir, An