Stempel Miskin untuk Keluargaku
apapun, nantinya pasti a
🍀
seperti ada bara
k mengikuti, ternyata emak menjatu
ki rumah melalui pintu dapur. Taufik kembali
eberes." Wajah emak masih meyiratkan kesedi
sudah beberapa hari ini kamu izin ti
k cuti selama tujuh hari, Mak. Besok Ni
perihal surat Taufik, masalah pendaftaran s
eseorang dari arah pintu d
" jawabku serent
i emak dari belakang. Langkah emak mendadak berh
ita yang mengenakan pakaian mewah dan kacamata besar be
e Di
i tepat disampingku. Kurasakan tubuhnya mene
fik ketus. Aku yang tak paham dengan situasi mendadak
ang Tante dengar, ada yang KOIT, disi
? Terdengar sinis dan ketus, padahal b
aku tidak dengar kabarnya. Terakhir yang kutahu, tante Diah
ya. Taufik bergegas balik arah dan tante Diah pun segera mas
ng meremehkan terdengar ditelingaku. Tante Diah melepaska
Tante," ucapk
ekatiku dan emak, matanya
sa terkejut ketika tante
tubuh tante Diah menunjukkan kekhawatiran,
bapak terdengar dari arah pintu. K
a. Emang ada yang melarang, untuk melihat saudara sendiri? Apalag
takan, jangan pernah la
ya apa lagi yang telah terjadi. Aku masih diam terpak
pak. Emak juga masih berdiri di hadapanku, diam
gan jantung, eh, ikutan koit," tante Diah tertawa keras
n cepat, mengambil sapu yang ada di dekatnya dan mengayunkannya ke ka
l
epat mengenai be
an?" diusapnya betis yan
tau perlu kuseret kau
atnya kami satu persatu. Dibukanya tas yang
Ilham," ketus tante Diah, dilemparnya beber
Segera, cepat pergi d
sinisnya, seraya berlalu keluar dari rumahku tanpa
ng sudah berdiri kembali di belakangku
pa? Senyum-senyum
ang dorong mobil sampai kab
udny
*
ng sedang duduk santai di kamarnya. Kus
sih, Kak?
anyak pertanyaan yang
u kemana? Sebentar lagi
pku. Taufik mengikuti langkahku. Beberap
kom kamu ada hubungannya dengan camat? Satu hal lagi, yang paling penting, kenapa lahan bapak
sabar Kak
a semua itu ber
ang jauh, pasti ia menge
pak Gunawan
laki gendut telah ber
❤
erlari ke hutan, bersembunyi. Agar ti
Mak. Bersa