icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Stempel Miskin untuk Keluargaku

Bab 3 Rahasia yang Mulai Terungkap

Jumlah Kata:1225    |    Dirilis Pada: 10/06/2022

beristighfar, menyesali perbuatanku. Aku tahu ini salah, tetap

elakangku. Kulihat mbah Sarmi berjalan cepat, badan tam

pa, M

,” ujarnya seraya mengatur nafa

baik saja,

kuputar badanku beberapa kali di hadap

i, Mbah

ulillah

Tau gak Nia, sepulang kamu dari sana, Inah langsung nutupin kedainya. Kena serangan jantung kali ya tu orang. Bilangnnya, ada urusan me

, Mb

.” Mbah Sarmi menjeda kalimatnya, dia tampa

a, Mbah, ng

ga kalian kena kutuk, untu

mbok Inah akan mingkem untuk selamanya. Kami melanjutkan perjalanan, rumah mbah Sarmi tidak begitu jauh dari rumahku, hanya berselang tiga rumah. Perumahan di k

unawan memberikan surat rekomendasinya?” Mbah Sarmi mel

, membuat mbah Sarmi pun

pa, n

a? Taufi

anteng itu. Emang Taufik di kampu

at wajahnya yang sudah menginjak usia lima puluh tahun i

erjadi dengan keluarga Nia, selama Nia p

han terpancar dari wajahnya. Aku tahu, pasti

h ke rumah Mbah. Tapi, j

mang harus aku sendiri yang mencari jawaban dari semua kejadian-kejadian yang tel

*

ra berbisik bapak terdenga

aimana? Taufik juga udah pasrah. Ema

k, kan Bapak ke ka

ak yang masih saling berbisik. Aku yak

*

jam yang ada di dinding, tepat pukul tiga lewat empat puluh lima menit. Bapak juga belum pulang dari masjid

ak sudah berdiri di hadapanku. Karena m

gadis, gak baik mela

ti, aku bingung tidak tahu mau kerumah siapa. Ah, kenapa tidak kupikirkan dari

i orang yang tak pernah mengajariku untuk berbohong. Setelah izin kudapatka

*

nuju rumah mbah Sarmi, terlihat pintu depannya tertutup rapat. Tidak mau membuang waktu untuk menggedor pint

ap tangan, mengendap sambil melirik ke kanan dan ke kiri. Walau terhalang oleh ladang

jawab seseorang

ba

rmi masih menggunakan mukena, m

tunku keruangan tengah. Rumah mbah Sarmi cukup besar, ia janda be

ih?” kunaik turunkan alis

aja, Mbah tinggal dipanggil yang diatas,”

Mungkin saja besok ada yang melamar duluan sebelum dipang

ya, membuat kami

up-tutupi,” pintaku. Suasana menjadi hening, mbah Sarmi m

ebutuhan mereka, apalagi untuk keperluan sekolah Taufik. Adikmu juga beruntung, dengan kecerdasannya, di kelas satu

nangnya Taufik menelpon, bahwa ia menda

engusik keluargamu. Dari mulai merebut lahan bapakmu, tidak memberikan bantuan pupuk dari pemerintah. Padahal semua masyarakat kam

nyak pertanyaan yang berputar di kepalaku, tapi kuurungkan, s

ndasi. Warga disini udah maklum dengan kelakuan camat itu, tapi

ntor camat? Untuk meminta surat rekomendasi? Tapi s

igarab bapak selama ini?" k

. Bapakmu bisa menggarap lahan tersebut, karena bapakmu bayar perbulan. Uang yang kal

kuusap dadaku y

anya dengan ujung muken

mau merepotkan kalian. Karena mereka juga tahu, bagai

rita tentang la

ak camat. Jadi bapak, emak dan Taufik hidup dari has

ak tidak pernah berkeluh kesah kepada anak-anaknya. Sehingga, aku dan

o

o

o

eh seseorang, kami saling berpandangan,

eranjak memb

mu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka