icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Stempel Miskin untuk Keluargaku

Bab 2 Hutang di Bayar Lunas

Jumlah Kata:1262    |    Dirilis Pada: 10/06/2022

, Mbok? Saya bayar lunas

yang ada di meja dapurnya dengan kasar. Usia mbok Inah lebih muda dari emak, tetapi entah mengapa tidak

ggaanmu udah pulang,

bali lembut. Emak menggenggam tanganku seraya menepuk

uh ribu," Mbok Inah

" kutarik lengan Emak lembu

eli minyak sama

an juga ayam dan bumbu dapur lainnya. Sempat terdengar sebel

gula dan minyak juga satu kilo, ya," ucapku, sera

g belanjaanku, tak lupa mulutnya i

ah masam gitu, mukanya," Ibu mengedipkan

, ditambah hu … tang," Mbok Inah m

t puluh tiga ribu," jemarinya s

nyerahkan uang lima puluh ribuan sebanyak t

t, tetapi dengan cepat me

embalia

p emak seraya mengangkat

i miskin udah jadi kaya," ucapnya pelan, te

ak sudah menarik paksa untuk

ntinya. Emak kalau belanja cuma kesa

lutnya jangan lemes," memonyongkan bibirku,

dikirim bang Ilham t

ya, dan memandang lekat. Ada air ma

ak dulu, kamu juga pasti sudah lapar dan butuh istira

ukanlah waktu yang singkat. Ah, sejenak akan kulupakan dulu

*

hnya kampungku, tidak ada suara kendaraan yang berlalu lalang. Berbeda dengan di kota, kendar

ang, dibacanya pelan. Terdengar su

ucap kedua lelaki

aikums

at, nduk?"

asaan bapak, pasti selalu mengabsen anak-

hanya mengingatkan saja. Karena terkadang ada orang yang sudah dengar adzan, t

ah sudah lunas. Tadi Nia sudah membayarnya,"

, ko

kulirik Taufik yang tengah

ya juga, Kak?"

Maksudny

uh ribu. Tapi kalau di kedai mbok

ullah, be

aka akan ditambah dengan persen bunga per hari dari jadwal pembayaran yang telah ditentukan. Maka apabila telat sehari membayar, maka

a ini, tidak cukup untuk Bapak dan Emak," tanyaku pelan. Kulan

rdengar terkecuali suara jangkri

an pertanyaank

jawaban Bapak dan aku paham bahwa ini bukan

*

h menit. Bapak dan Taufik sudah pergi setelah subuh, ke kebun yang ada di kampung se

r

r

ke telepon genggamku,

kolah ya. Tepat pukul delapan, jangan te

bu bos]

, teman kecilku dan juga tenaga pengajar di seko

mengajar?" Emak sudah

kasih kabar, kalau besok, Nia

rarti besok kamu d

k gak ke k

tuju berada di kampung Cemara, sedangkan kebun b

n di kantor camat,

Mak!" Emak tak menanggapi lagi jawab

mbok Inah dulu, ya.

lemes mulutnya," ujar em

*

mereka belanja untuk keperluan makan siang. Kulihat ada mbah Sarm

amu'al

mereka serentak, sepe

kaki sampai ujung kepala, dahinya b

g jadi kaya, Nia, anaknya Arman," mbok In

ataan emak, mungkin sudah

Sarmi menghampiriku, kusalami wan

ng emosiku. Ibu-ibu yang lain mencoba terlihat sibuk dengan memilih bah

?" Merk yang kusebutkan memang sedikit mahal dari lainnya. Bukan

skin aja, keluarga miskin aja belagu" ujarnya lagi. Mbah Sarmi mengusap le

ankah hutang emak cuma tujuh puluh ribu? Mengapa Mbok menagihnya menjadi dua ratus lima puluh ribu? Apa Mbok sadar, kalau itu riba? Apa Mbok

t mbok Inah terbuka lebar memandangku, pukulan telak baginya. Kuambil ***ba

ada miskin hati," ujarku seraya meninggalkan kedai tersebut. Masih sempat k

buktikan, siapa yan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka